Ini bakal geger lagi. Setelah polemik impor beras tahun lalu, sekarang giliran polemik impor bawang putih. Saat impor beras, Dirut Bulog Budi Waseso alias Buwas pernah bersitegang dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito. Bahkan, Buwas saat itu sempat melontarkan kata-kata yang terbilang keras.
Nah kali ini tampaknya akan terulang kembali. Ceritanya, Bulog di bawah pimpinan Buwas sudah diperintahkan agar segera mengimpor bawang putih sebanyak 100 ribu ton. Perintah itu datang dari hasil rapat koordinasi di bawah pimpinan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Anehnya, Buwas menyebut seperti dilansir kumparan.com, Minggu subuh (28/4/2019), perintah impor itu malah dibatalkan oleh salah satu menteri Jokowi. Buwas memang tidak menyebut nama sang menteri, namun sudah bisa ditebak bahwa yang dia maksud adalah Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.
Akibat pembatalan impor itu, Buwas mengatakan harga bawang putih makin bergerak liar di pasaran hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Padahal, bila impor dilakukan, harga akan bisa ditekan hingga Rp 25 ribu per kilogram.
Saking geramnya, Buwas tak segan-segan mengatakan bahwa menteri yang membatalkan impor itu merasa lebih kuat dari Presiden. Buwas yang mantan Kabareskrim Mabes Polri ini pun menyebut cara berpikir menteri tersebut tidak waras karena mementingkan kelompok pribadi, bukan kepentingan negara.
Pernyataan keras Buwas ini pun dipastikan akan geger. Sebab di pihak lain, Menteri Enggar sudah pasti membela diri dengan menyodorkan sejumlah alasan. Soal tuduhan cara berpikir tidak waras itu, semoga saja Menteri Enggar membalasnya dengan tuduhan senada.
Tetapi yang jelas, kelompok seperti Rizal Ramli sudah pasti ikut mengomentari peristiwa ini. Nama Ketum NasDem Surya Paloh juga bakal kembali terseret.
Semoga saja Presiden Jokowi segera menemukan solusi tepat atas persoalan tersebut. Apakah sudah waktunya bagi Jokowi untuk mengevaluasi Buwas atau Enggar dari kabinet? Atau kalaupun harus memilih, siapa yang bakal terlempar dari kabinet, Buwas atau Enggar?
Seluruhnya terserah Pak Presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H