Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini Beban Berat Donald Sihombing, Pria Tajir Batak Pemilik Duit Rp 19,6 Triliun

8 Maret 2019   01:41 Diperbarui: 8 Maret 2019   01:55 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Sihombing (Kompas.com)

Warganet Batak mendadak dikejutkan dengan sebuah berita menghebohkan: Donald Sihombing masuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Total harta Donald memang tak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 19,8 Triliun. 

Dengan harta yang setara dengan kira-kira 17 tahun APBD Kabupaten di Tapanuli tersebut, Donald oleh Forbes dinobatkan sebagai orang terkaya ke 14 di Indonesia dan orang terkaya ke 1.605 di dunia. Menakjubkan.

Lalu siapa sebenarnya Donald  Sihombing? Ia adalah Direktur PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS). Soal riwayat hidup termasuk kisah suksesnya, sudah banyak bertabur di dunia maya. Apalagi sebelumnya, nama Donald sudah cukup lama terkenal sebagai pengusaha sukses, terutama bagi masyarakat Batak. 

Bahkan, nama Totalindo sendiri merujuk ke kampung halaman Donald, yakni Lintongni Huta, Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas, Sumut. Totalindo adalah singkatan dari "Tongtong Taingot Lintongni Huta Dolok Sanggul". Bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, maknanya adalah "Tetaplah Mengingat Kampung Halamanmu".

Lantas di mana sih beban berat Donald? Bukankah duit sebanyak itu sudah lebih dari cukup? Nah di sinilah persoalannya, dalam hal ini bila dikaitkan dengan adat dan budaya Batak. 

Sebagai orang tajir Batak, Donald mau tidak mau harus memberikan yang terbaik kepada keluarga terdekat, marga, teman sekampung, hingga seluruh Tanah Batak.

Sebab bila tidak, Donald dipastikan kena cibiran, misalnya "Percuma orang kaya tapi masukin anakku kerja aja nggak bisa" atau "Karena sudah kaya itu, sombongnya minta ampun", dan cibiran sejenis lainnya.

Apa boleh buat, kecenderungan masyarakat Batak terhadap seseorang yang dianggap istimewa, sudah terlanjur seperti itu. Sehingga bila orang istimewa tersebut tidak hati-hati, ia malah akan dicap sombong dan lupa terhadap masa lalu.

Walaupun sejauh yang saya ketahui, Donald selama ini cukup aktif memberikan berbagai macam bantuan kepada kampung halamannya, juga ke gereja dan lembaga lainnya. Tetapi dengan makin terkenalnya Donald saat ini, tentu bebannya pun otomatis ikut bertambah. 

Tapi saya yakin, Donald sudah teruji melewati hal semacam itu. Barangkali bagi Donald, hal tersebut bukan lagi sebuah beban, tetapi sudah berubah menjadi sebuah tanggung jawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun