Wapres Jusuf Kalla (JK) langsung angkat suara soal lahan HGU yang dinikmati perusahaan capres Prabowo Subianto. Lahan yang terdapat di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah itu, rupanya sudah dikuasai Prabowo sejak 2004. Atau saat JK menjabat Wapres di era Presiden SBY jilid pertama. Spekulasi berkembang, kenapa JK malah terkesan "membela" Prabowo? Ada apa dengan JK yang saat ini masih berstatus Wapres Jokowi? Mungkinkah hubungan Jokowi-JK sudah retak?
Spekulasi itu sah-sah saja mengingat JK sebagai pengusaha, diketahui memiliki hubungan dekat dengan cawapres Sandiaga Uno yang juga berlatar belakang pengusaha. Kemudian, Partai Demokrat di bawah komando SBY yang juga mantan presiden, saat ini ikut tergabung dalam koalisi pengusung Prabowo-Sandi. Sehingga sangat masuk akal apabila JK memilih "pasang badan" demi Prabowo-Sandi.
Namun hampir mustahil rasanya JK membela Prabowo tanpa alasan yang lebih kompleks, bukan sekadar karena Prabowo-Sandi mempunyai hubungan ekonomi-politik dengannya. Sebagai pengusaha dan Wapres di dua pemerintahan, plus pernah Ketua Umum Golkar, sepak terjang JK tentunya tak "secetek" itu. Tampaknya ada pesan serius yang ingin dikirimkan JK kepada Jokowi.
Saya menduga, JK hanya ingin agar polemik lahan HGU Prabowo tidak perlu diperdebatkan lagi. Apalagi, menurut JK, ia sendiri mengetahui dan menyetujui pemberian lahan tersebut kepada Prabowo. Pernyataan tegas JK tersebut boleh dikatakan menyimpan pesan serius: Jangan ganggu Prabowo!
Kenapa tidak boleh diganggu? Kembali, JK sebagai Wapres di dua pemerintahan menginginkan Pemilu yang damai dan nyaman.
Seandainya Prabowo terus diusik dengan keberadaan lahan HGU tersebut, terbuka peluang pihak Prabowo akan melakukan serangan balik ke pihak Jokowi. Karena bagaimanapun, Prabowo-Sandi besar kemungkinan juga mengantongi data dan informasi yang selama ini masih tersembunyi dari publik. Celakanya, data dan informasi rahasia itu bisa saja merugikan kubu Jokowi.
Jika aksi saling bongkar borok itu terjadi, harapan semua pihak agar Pemilu berjalan damai dan tertib berpotensi mengalami gangguan. Masa kampanye akhirnya berubah menjadi ajang saling menghujat dan menjatuhkan. Bukan lagi saling menjual program dan mengadu gagasan.
Dalam hal ini, Wapres JK sudah bertindak arif dan bijaksana. Ia tidak ingin pertarungan politik antara Jokowi dan Prabowo malah melebar ke mana-mana. Itulah mengapa JK langsung bereaksi cepat atas semakin liarnya isu lahan HGU Prabowo. Toh, Prabowo sudah mengakui dan siap mengembalikan lahan HGU tersebut kepada negara.
Sehingga bila disimpulkan, tidak ada kepentingan pribadi secara politik maupun ekonomi JK di balik pembelaannya kepada Prabowo. Terpenting lagi, hubungan Jokowi-JK hingga kini tetap harmonis. Terakhir, JK hanya menginginkan Pemilu berjalan aman, damai, dan tertib.
Itu menurut saya, entah menurut Anda.
Salam Pemilu Damai