Dari lima ronde debat yang direncanakan KPU, sudah dua ronde yang telah usai. Kedua ronde itu, secara umum, menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dari pasangan Prabowo-Sandi. Lantas bagaimana dengan ronde ketiga nanti? Ini yang sangat menarik disimak. Tak lain karena debat ketiga hanya mempertemukan kedua cawapres yakni KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Sesuai jadwal KPU, debat ketiga akan digelar pada 17 Maret 2019. Adapun tema debat cawapres adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Tampaknya kali ini cawapres Sandi akan tampil mendominasi hingga boleh dinobatkan sebagai pemenang debat. Ada dua hal kenapa cawapres 02 boleh dipastikan unggul dari cawapres 01.
Pertama, terkait tema yang didebatkan. Tak dapat disangkal, sebagai mantan Wagub DKI meski hanya satu tahun lebih, Sandi setidaknya sudah lebih berpengalaman mengurusi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, maupun sosial dan budaya. Bukan bermaksud meremehkan Ma'ruf, tetapi dari keempat tema tersebut, barangkali hanya tema sosial dan budaya yang dikuasainya.
Kedua, dari perbandingan usia keduanya. Sama seperti Jokowi yang bertanya istilah "unicorn" kepada Prabowo, kemungkinan besar Sandi juga akan "membalas dendam" dengan mengajukan pertanyaan serupa kepada Ma'ruf. Semisal, Sandi akan bertanya soal ketenagakerjaan dengan menggunakan istilah yang masih asing.
Dengan demikian, tanpa bermaksud mengukur pengetahuan Ma'ruf dan memang sangat wajar dari segi usia, Sandi akan tampil lebih mendominasi dengan berbagai istilah asing dan khas yang tujuannya untuk "menjebak" Ma'ruf.
Namun karena masih ada waktu satu bulan ke depan, tim ahli Ma'ruf sudah tentu mempersiapkan segala sesuatunya. Tetapi seperti disinggung di awal, tema debat maupun perbedaan usia keduanya kali ini cukup menguntungkan bagi Sandi. Ronde ketiga nanti bakal menjadi milik nomor urut dua.
Tentu akan berbeda ceritanya jika tema yang diangkat adalah seputar keagamaan atau terkait kerukunan umat dan bangsa. Kalau saja tema ini yang diangkat, Sandi sudah pasti tidak akan berkutik di hadapan Ma'ruf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H