Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perkenalkan, Inilah Keunikan "Batu Manumpak" di Kecamatan Nassau

5 Februari 2019   18:58 Diperbarui: 6 Februari 2019   09:44 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Batu Manumpak (dibaca: Manuppak). Dari namanya, bisa ditebak kalau yang mau dibahas kali ini adalah sebuah batu. Uniknya, ini bukan batu sembarang batu, tetapi sebuah batu yang menjulang tinggi.

Itulah kenapa disebut Batu Manumpak, yang dalam bahasa Batak bermakna "batu yang menjulang ke atas". Belum pasti seberapa tinggi batu ini, namun ditaksir mencapai 40 meter. Warna batunya sendiri bercorak keputihan semacam batu kapur.

Karena ciri khasnya itu, perkampungan di sekelilingnya juga dinamai Batu Manumpak. Tepatnya Desa Batu Manumpak, Kecamatan Nassau, Tobasa, Sumut.

Kecamatan Nassau yang juga beribukota di Nassau merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Habinsaran pada 2006 lalu. Adapun nama Nassau, yang berbau nama Eropa, konon dipatenkan kolonial Belanda semasa penjajahan.

Pemukiman di Desa Batu Manumpak
Pemukiman di Desa Batu Manumpak
Batu Manumpak berada di deretan pegunungan, ditumbuhi pepohonan cukup rindang dan tak jauh dari perkampungan. Sehingga bukan perkara sulit untuk mencapai puncak Batu Manumpak, walau juga harus tetap berhati-hati.

Dari kejauhan, batu ini masih tampak cukup jelas, misalnya jika dipandang dari Parsoburan, ibukota Kecamatan Habinsaran, atau sekitar 17 kilometer dari Nassau.

Mayoritas penduduk di kampung ini berprofesi petani kopi, sawah, juga "andaliman" tanaman bumbu khas Batak. Walau indah, pesona batu ini hingga kini belum terjamah maksimal semisal diberdayakan sebagai salah satu objek wisata.

Padahal, akses ke sana sudah tergolong baik. Bisa ditempuh sekitar 2 jam dari Balige, ibukota Kabupaten Tobasa. Atau hanya sekitar 30 menit dari Parsoburan, ibukota Habinsaran.

Beginilah keunikan dan keindahan Batu Manumpak dilihat dari pantauan udara:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun