Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kader Demokrat Kembali Dukung Jokowi, Kharisma SBY Kian Luntur?

4 Februari 2019   13:42 Diperbarui: 4 Februari 2019   14:14 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deklrasi dukungan kepala daerah untuk Jokowi (Tribunnews)

Ini kabar buruk bagi kubu Prabowo-Sandi. Di saat susah payah menggaet dukungan dari banyak pihak, internal parpol pendukungnya malah keropos. Demokrat, salah satu parpol pendukung Prabowo di bawah pimpinan Ketum SBY, ternyata tidak seratus persen menyatakan dukungan. Mesin politik Demokrat serasa macet karena banyaknya kader yang malah menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf.

Mesin politik Demokrat yang macet itu terlihat ketika sembilan bupati/walikota di Provinsi Maluku Utara dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf. Salah satu dari kepala daerah itu adalah Bupati Kepulauan Sula yang juga Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Propinsi Malut, Hendrata Thei. Dilansir tribunnews.com, Minggu (3/2/2019), deklarasi itu dilakukan di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta.

Mbalelonya kader Demokrat ke kubu Jokowi merupakan gambaran bahwa kharisma SBY kini semakin luntur. Sebab ini bukanlah yang pertama. Di daerah lain seperti Papua, kader Demokrat juga terang-terangan mendukung Jokowi. Bahkan, khusus di Papua, SBY sendiri mempersilakan sikap kadernya untuk mendukung pencapresan Jokowi-Ma'ruf. Hal ini jelas menunjukkan bahwa SBY tak lagi memiliki cengkeraman yang kuat hingga ke akar rumput Demokrat.

Kalau begitu, apakah kharisma SBY memang betul sudah mulai luntur setelah tak lagi menjabat Presiden? Bisa jadi, lantaran arus politik memang selalu dinamis khususnya di kalangan parpol penguasa. Hari ini menimpa SBY, tidak tertutup kemungkinan hal serupa juga akan dialami PDIP bila nanti tak berkuasa lagi. Demikian seterusnya.

Namun di saat bersamaan, dukungan para kepala daerah khususnya Bupati Kepulauan Sula juga berdampak pada capres penantang Prabowo. Dukungan kepala daerah tersebut dipastikan akan mempengaruhi potensi suara yang bakal dinikmati Prabowo. Setidaknya, seluruh pengurus Demokrat di daerah itu tidak akan lagi mencoblos Prabowo, tetapi mengalihkannya ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. Itu belum termasuk masyarakat umum yang bakal terpengaruh oleh manuver Demokrat di daerah itu.

Dengan beralihnya dukungan pengurus Demokrat tersebut, tak lain menjadi kabar buruk bagi kubu penantang. Prabowo seolah ketiban sial setelah menggandeng Demokrat sebagai salah satu parpol pendukungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun