Sebagai komponen kemaritiman, BKI juga ikut berpartisipasi dalam upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan sertifikasi terhadap kapal milik nelayan. Menurut Rudiyanto, keterlibatan BKI dalam sertifikasi kapal nelayan merupakan kewajiban ketika pemerintah membutuhkannya.
"Pemerintah meminta adanya pengaturan aspek safety, maka kita berikan. Misalnya, saat desain kapal nelayan dibuat, kita mengecek apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Ini yang diperiksa oleh BKI. Atau, lambung kapal harus kuat desainnya. Atau storage-nya juga diperkuat supaya stabilitas kapal terjaga," papar dia.
"Kami menyebutnya BKI Academy, yang bertugas memperkuat kompetensi internal BKI dari level bawah hingga atas. Kemudian ada skill ke luar, yaitu memberikan pelatihan atau bimbingan ke pihak luar yang berhubungan dengan BKI."
Hal lain yang layak menjadi catatan dari Rudiyanto adalah bagaimana cara memaknai perjalanan karirnya. Baginya, jabatan hanyalah kepercayaan yang perlu dijaga. Sedangkan yang paling utama bagi Rudiyanto adalah mempertahankan profesionalisme. "Saya cukup berusaha saja, bertindak profesional saja dulu. Karena yang menilai kan nanti orang lain."
Itu sebabnya, Rudiyanto juga menyenangi pekerjaan yang sifatnya sosial. Seperti kegiatan mengajar yang dilakukannya bersama direksi BUMN lainnya. Bahkan, suatu saat nanti, Rudiyanto mengaku akan menikmati bila harus mengabdi sebagai dosen. Rudiyanto mengaku ada sisi lain yang bisa diraih saat mengajar. Jika ilmu yang saya ajarkan bisa berguna bagi orang lain, tentu pahalanya akan berlipat-lipat," pungkas Rudiyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H