Ada-ada saja gebrakan Pemprov DKI Jakarta. Guna memperbaiki kualitas air di sungai Sentiong yang belakangan tenar dengan nama 'Kali Item' karena warna airnya yang hitam pekat, Pemkot Jakarta Utara berencana menanam eceng gondok di beberapa titik sungai. Tanaman yang biasa dijumpai di persawahan ini diharapkan akan menyedot racun-racun yang terkandung di sepanjang aliran kali item. Nantinya, kualitas air sungai diharapkan akan membaik.
Rencana menanam eceng gondok itu seperti dilansir Kompas.com, Selasa (27/11/2018) diungkapkan Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. Agar tidak menyebar ke seluruh permukaan sungai, bibit eceng gondok akan ditempatkan dalam sebuah wadah supaya tanaman itu tidak tumbuh liar. Eceng gondok akan ditempatkan di sejumlah titik guna mengetahui kualitas air sebelum dan sesudah melalui eceng gondok.
Bila kualitas air terbukti membaik dengan adanya eceng gondok, Pemprov DKI tidak menutup kemungkinan konsep yang sama akan diterapkan di sungai-sungai lainnya. Seperti diketahui, kotornya kali Sentiong menjadi sorotan sehingga Pemprov DKI memasang kain waring di atas aliran kali itu.
Namun yang jadi pertanyaan, penanaman eceng gondok tersebut merupakan sebuah ide cerdas atau justru karena kehabisan ide untuk membersihkan kali item? Disebut ide cerdas jika hal serupa telah berhasil dilakukan di tempat lain. Misalnya ada sebuah daerah di Indonesia atau luar negeri yang telah sukses menerapkan penanaman eceng gondok.
Kalau memang ada, ide tersebut tentunya sangat layak didukung. Selain murah dari segi biaya karena hanya menyediakan bibit saja, pemandangan juga akan terlihat lebih indah hingga pasti menarik perhatian para warga maupun wisatawan.
Tetapi jika penanaman eceng gondok belum memiliki rekam kesuksesan yang baik, tidak berlebihan juga kalau Pemprov DKI disebut mengalami miskin ide. Masa sih sekelas ibukota negara, Pemprov DKI tidak mempunyai tim yang hebat tentang bagaimana cara mengatasi kali yang kotor dan bau?
Menurut Anda, penanaman eceng gondok itu cerdas atau miskin ide?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H