Raja Sakti Manurung, Caleg PKB Berdarah Juang untuk Tobasa

"Jangan pernah lelah sebagai penyambung lidah rakyat". Begitulah slogan yang senantiasa diusung pria muda asal Tobasa ini. Dia adalah Raja Sakti Manurung, salah seorang kader terbaik mahasiswa asal Tobasa yang berkuliah di Medan, Sumut.

Kepedulian dan perhatian terhadap kampung halamannya sudah tidak diragukan lagi. Turun ke jalan menggelar aksi demo merupakan aksi yang sudah biasa dilakoninya. Bertindak sebagai parlemen jalanan yang menyuarakan aspirasi dan kepentingan rakyat banyak.

Sebagai penyambung lidah rakyat mengikuti patron yang diciptakan Bung Karno, Raja Sakti kemudian dipercaya teman-teman aktivis mahasiswa sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Tobasa (HIMA Tobasa) untuk periode 2016-2018. Darah juang Raja Sakti kian menggelora untuk mengawal pembangunan serta mengkritisi kebijakan pemerintah khususnya di Tobasa.

Raja Sakti (tengah) bersama rekan-rekan aktivis HIMA Tobasa (Facebook)

Raja Sakti yang merupakan anak kandung dari Parade Manurung, yakni Pendiri Perguruan Kungfu Naga Sakti Indonesia (PKNSI), ini pun lantas memutuskan untuk terjun total ke dunia politik. Bagi Raja, memperjuangkan hak rakyat melalui partai politik merupakan panggilan jiwanya sebagai aktivis.

Guna mewujudkan cita-cita mulia itu, Raja Sakti kemudian terpanggil menjadi wakil rakyat melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saat ini, Raja Sakti tercatat sebagai caleg PKB dengan nomor urut 4 dari dapil 3 meliputi Porsea, Parmaksian, Narumonda, dan Pintu Pohan Maranti.

Dia sangat menyadari talenta dan kepeduliannya akan lebih nyata bila disuarakan melalui kursi wakil rakyat pada Pemilu 2019 nanti. Raja Sakti kini menapaki karirnya sebagai politisi muda. Selamat berjuang wahai caleg muda, tetaplah setia sebagai penyambung lidah rakyat. Bangkitlah anak muda Tobasa.