Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jelajah Papua Barat, Kisah di Balik Tiang Listrik Dipasangi Pembatas Ijuk

20 November 2018   21:21 Diperbarui: 20 November 2018   21:52 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiang Listrik Dipasangi Pembatas Ijuk (Pribadi)

Setiap daerah memang selalu mempunyai keunikannya tersendiri. Kearifan lokal yang terdapat di seluruh pelosok Indonesia merupakan sebuah kekayaan budaya dan wajib dihormati. Tidak ada yang perlu diperdebatkan selama kearifan lokal itu mendatangkan kenyamanan bagi masyarakat setempat.

Begitulah kesimpulan awal yang bisa saya petik ketika menyaksikan pemandangan unik saat melintasi pusat kota Teluk Bintuni, Papua Barat. Saya amat penasaran, tiang listrik yang berjejer di sepanjang jalan selalu dipasangi ijuk di bagian tengah tiangnya. Kira-kira 3 meter dari pangkal tiang atau di bawah sambungan kabel antara tiang. Kira-kira, buat apa sih ijuk yang menyerupai topi melingkar itu dipasangi?

Itulah pertanyaan saya kepada beberapa kolega yang membawa kami berkeliling di Bintuni. Sebab tak hanya satu tiang, tetapi saya menghitung ada puluhan tiang, mungkin mencapai 50 tiang listrik. Saat melintasi wilayah bersemak, saya kemudian berasumsi bahwa ijuk itu kemungkinan besar dipasangi untuk menahan laju tumbuhan yang merambat di tiang.

Dengan memasangi ijuk, tumbuhan merambat diharapkan tidak terus menjulang tinggi hingga mengenai kabel listrik dan rawan menyebabkan korsleting listrik. Sebuah ide yang cukup sederhana tetapi brilian. Namun kolega yang saya tanyakan juga memberikan keterangan berbeda. Ijuk itu ternyata berfungsi sebagai penangkal hujan.

Tiang listrik di wilayah pemukiman juga dipasangi pembatas ijuk (Pribadi)
Tiang listrik di wilayah pemukiman juga dipasangi pembatas ijuk (Pribadi)
Ceritanya, warga setempat memasangi ijuk itu saat ada sebuah acara yang sangat penting di Bintuni. Mereka meyakini pemasangan ijuk itu akan membuat cuaca cerah sehingga acara bisa berjalan tanpa halangan hujan. Kepercayaan seperti itu tentunya harus dihormati dan tidak perlu diperdebatkan.

Namun saya masih penasaran sehingga iseng-iseng mencari informasi tambahan di mesin pencari. Berdasarkan penelusuran singkat itu, saya menemui sebuah berita yang menerangkan alasan di balik pemasangan ijuk itu. Ternyata PLN setempat memang sengaja memasangi ijuk tersebut guna menangkal tumbuhan merambat serta menghambat binatang ular memanjat hingga ke bagian rawan tiang listrik.

Disebutkan juga, petugas PLN mengaku mendapat larangan dari warga setempat ketika hendak melakukan pembersihan pepohonan maupun tumbuhan merambat di sekitar jaringan listrik. Masalahnya, aliran listrik rawan terputus jika perawatan jaringan tidak dilakukan PLN. Sehingga cara yang paling mungkin dilakukan PLN adalah dengan memasangi ijuk sebagai pembatas tumbuhan dan binatang merayap tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun