Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah pengumuman di akun Faceboook Luhut Panjaitan. Isi pengumuman itu bukan tentang paparan kinerjanya sebagai Menko Kemaritiman. Atau tentang kehidupan pribadinya yang mendatangkan banyak inspirasi dan pelajaran berharga.
Kali ini berbeda dan cukup unik. Bahwa di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Provinsi Sumut, kini telah hadir sebuah stasiun radio baru. Namanya Del FM 92,4 yang disiarkan dari Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Tobasa. Del FM 92,4 yang mengusung slogan "Connecting You to Tobasa" ini secara resmi mengudara di langit Tobasa dan sekitarnya pada 28 September 2018.
Secara badan hukum, radio ini adalah bagian dari PT Del Citra Mandiri yang berada di bawah bendera Yayasan DEL. Adapun pemilik Yayasan DEL tak lain adalah Luhut Panjaitan. Singkatnya, Del FM 92,4 ini merupakan kepunyaan dari Luhut Panjaitan.
Sebagai putera Tobasa khususnya yang berasal dari Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, saya tentunya wajib bangga dengan kehadiran radio ini. Jika masih ada putera Tobasa yang merasa tidak bangga, mungkin sudah waktunya yang bersangkutan diperiksa kadar kebanggaannya. Khawatir sudah hilang sama sekali. Tapi semoga saja semua putera Tobasa memiliki kebanggaan yang sama dengan saya.
Baiklah, saya akan membahas sekilas wajah radio ini berdasarkan pengalaman mendengarkan radio ini secara streaming di alamat radiodelfm.co.id. Secara umum, Del FM 92,4 banyak mengadopsi gaya radio Gen FM 98,7 yang cukup digrandungi di wilayah Jabodetabek. Adopsi itu terlihat dari program-programnya yang sudah lama diterapkan Gen FM. Misalnya, memutar lagu-lagu hits lokal dan mancanegara, juga tak lupa program yang anak muda banget!
Sejumlah program yang ditawarkan Del FM adalah In Del Morning, Kede Naposo, Melalak, Danau Toba Show, Del Night Show, Renungan Rohani Kristen, In Del Morning Weekend, KLIK, maupun Pick Of The Week. Seluruh program ini secara umum tidak jauh berbeda dengan program yang ditawarkan stasiun radio pada umumnya.
Lalu apa sih keunikan Del FM ini? Nah inilah poin pentingnya. Bahwa Del FM harus berbeda dari yang lain. Bila melihat profilnya, Del FM memiliki keunikan pada sasaran pendengarnya, yakni mayoritas adalah kaum muda di bawah 25 tahun. Itu berarti mayoritas pendengar Del FM adalah mereka yang masih berusia sekolah dan sebagian kecil orangtua.
Dengan segmen pasar seperti ini, Del FM mau tidak mau harus berhadapan dengan gempuran berbagai media sosial yang telah 'menjangkiti' kaum muda masa kini. Apakah media radio masih dilirik di tengah penetrasi internet belakangan ini?
Sepintas lalu, jawabannya mungkin tidak lagi. Bahwa generasi muda yang kini terbagi lagi menjadi generasi milenial dan generasi Z sudah lebih tertarik berselancar di dunia maya menggunakan smartphone miliknya.
Akan tetapi bila merujuk Data Nielsen Radio Audience Measurement, pada kuartal ketiga 2016, misalnya, menunjukkan adanya peningkatan pesat dalam mendengarkan radio. Jika di tahun 2014 pendengar radio hanya menghabiskan waktu mendengarkan radio 16 jam per minggunya, hasil ini meningkat terus di tahun 2015 (16 jam 14 menit per minggu) dan tahun 2016 (16 jam 18 menit).
Berdasarkan riset tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pendengar Del FM akan mengalami lonjakan dalam waktu tidak lama lagi. Maka pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar sumbangsih Del FM terhadap pembangunan Tobasa?