Tak disangka tak diduga, iseng-iseng mengetikkan kata "Pardosi" di Google, selain memunculkan sejarah marga Pardosi, ada satu informasi menarik yang tersaji. Ternyata ada kampung Pardosi di Rumania. Wow, saya kaget. Jangan-jangan, leluhur marga Pardosi yang saya sandang ini asalnya dari Rumania? Atau sebaliknya, mereka yang bermukim di kampung Pardosi di Rumania sana justru bernenekmoyang ke kampung kami, Parsoburan, Sumut. Hahaha, bisa ya bisa juga tidak.
Namun yang jelas, kampung Pardosi di Rumania itu cocok menyandang status "kampung" karena didukung suasana geografis yang masih tergolong alami, jauh dari kepungan gedung-gedung pencakar langit. Penduduknya masih terbilang sedikit dan mayoritas berprofesi sebagai petani. Pemukiman di sana betul-betul khas perkampungan, dengan bangunan rumah sederhana serta lalu lintas jalan yang jauh dari kata ramai. Persis seperti di kampung kami di pelosok Sumut sana.
Setidaknya begitulah sekilas wajah kampung Pardosi yang saya telusuri lewat bantuan Google. Sedangkan secara administratif, Pardosi merupakan sebuah komune di Buzau County. Komune Pardosi terdiri dari 5 desa yakni Chiperu, Costomiru, Pardoi, Valea lui Lalu, dan Valea chiopului. Bila memperhatikan struktur pemerintahannya, komune di Indonesia setingkat dengan kecamatan.
Dari Bukares (Bucharest) ibukota Rumania, kampung Pardosi dapat ditempuh selama kurang lebih 2 jam 19 menit perjalanan menggunakan mobil, jarak tempuhnya sejauh 153 kilometer. Adapun destinasi wisata yang paling bisa ditemui di kampung ini adalah bangunan tua Gereja Katolik yang telah berdiri sejak tahun 1784. Selain panorama alamnya yang cukup menggoda mata.
Sayangnya, saya belum menemukan informasi lebih lengkap tentang sejarah kampung Pardosi di Rumania. Barangkali, satu-satunya cara mengetahuinya secara detail adalah dengan berkunjung langsung ke sana. Semoga saja impian itu bisa terwujud suatu waktu nanti, karena saya amat penasaran dengan kampung Pardosi itu. Bisa-bisa, setelah membaca artikel sederhana ini, pihak Kedubes Rumania yang ada di Jakarta, misalnya, malah menawarkan jalan-jalan gratis ke sana. Hehehe. Mimpi nggak ya!
Setelah keruntuhan era komunis di Eropa, bentuk pemerintahan Rumania yang sebelumnya kerajaan kemudian berubah menjadi semipresidensial. Rumania dipimpin oleh seorang Presiden dan Perdana Menteri. Pemilu di sana memilih Presiden, kemudian Presiden terpilih menunjuk dan melantik Perdana Menteri.
Horas, Kampung Pardosi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H