Bagi generasi muda asal Kecamatan Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas) yang pernah bersekolah di SMP Negeri 1 Habinsaran hingga 1980-an, dipastikan tak satupun yang mengingat siapa Andi Goeslow Pardosi. Kala itu, Andi memang masih belum lahir. Tapi mari kita coba kata kunci lainnya: makan soto berhadiah buah pisang. Seluruh mantan siswa SMP N 1 Habinsaran sepertinya sulit melupakan momen indah itu. Nah, sang pemilik kantin itu adalah nenek kandung dari Andi Pardosi.
Saat istirahat alias jeda, para siswa akan berbondong-bondong ke kantin milik sang nenek. Menikmati beraneka jajanan ringan seperti soto, ongol-ongol, dan tak lupa buah pisang sebagai hidangan penutup. Menariknya, buah pisang tak perlu dibayar, dianggap sebagai bonus jajanan. Kalaupun berbayar, dipastikan harga miring lewat jurus andalan, "makan tiga bayar satu". Nenek tercinta tak pernah protes, asalkan siswa-siswi pelanggannya tetap tekun belajar.
Sang nenek tercinta kini sudah tiada, namun semangat berbagi itu kini mengalir deras di darah sang cucu. Sebetulnya dari sisi usia, Andi masih sangat belia. Masih di bawah umur 40 tahun. Akan tetapi sepak terjangnya di berbagai organisasi sudah terlihat sejak aktif di bangku kuliah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Andi kemudian kembali ke Parsoburan, memutuskan untuk mengabdi di kampung halamannya. Salah satu nilai plus yang disandang Andi adalah kepiawaiannya berbicara di hadapan banyak orang. Sebuah talenta yang juga menurun dari almarhum ayahanda tercinta. Maka dalam usia relatif sangat muda, ia mampu mengemban tanggung jawab "Raja Huta", sebuah posisi cukup strategis dalam tatanan adat budaya masyarakat Batak.
Tak hanya menekuni adat-budaya, Andi juga kerap terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat resmi seperti acara kepemudaan maupun pemerintahan. Usia muda ternyata tidak menghalanginya untuk terus berbuat yang terbaik bagi sesama.
Sering berbaur dengan masyarakat banyak akhirnya membuat Andi terpanggil sebagai wakil rakyat. Ia menyadari talenta dan kepeduliannya akan lebih nyata bila disuarakan melalui kursi wakil rakyat. Pada Pemilu 2019 nanti, Andi telah resmi tercatat sebagai caleg PKB dengan nomor urut 4 dari dapil Habornas. Dia mengincar satu kursi di DPRD Tobasa.
Andi kini menapaki karirnya sebagai politisi sembari menjalankan tanggung jawab sebagai tetua adat. Selamat berjuang, wahai caleg muda. Bangkitlah anak muda Habornas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H