Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Restu SBY Membuat Perjuangan Djarot di Pilgub Sumut Kian Berat

11 Mei 2018   13:36 Diperbarui: 11 Mei 2018   13:50 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertarungan merebut kursi gubernur/wakil gubernur Sumatera Utara (Sumut) semakin ketat setelah pasangan JR Saragih-Ance Selian dicoret sebagai kandidat. Pasangan Edy-Ijeck dan Djarot-Sihar pun tampil head to head, dengan dukungan parpol koalisi yang jomplang. Edy-Ijeck didukung koalisi gemuk sementara Djarot-Sihar cukup mengandalkan dua parpol saja.

Dengan terdepaknya JR-Ance  yang sebelumnya diusung Demokrat-PKB dari pertarungan Pilgub Sumut menyusul terbongkarnya ijazah palsu yang dimiliki JR, dukungan partai besutan SBY dan Cak Imin itu otomatis menjadi rebutan kedua kandidat. Hingga pada Jumat (11/5/2018), seperti diberitakan media massa, Demokrat di bawah komando SBY memilih Edy-Ijeck sebagai pasangan cagub yang secara resmi didukung Demokrat.

Lalu apa artinya restu SBY itu? Sudah jelas, dukungan itu sekaligus membuat perjuangan Djarot di Pilgub Sumut terasa kian berat. Djarot yang pernah menjadi tandem hingga menggantikan posisi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta kini harus berhadapan dengan calon yang dijagokan SBY. Padahal, basis massa Demokrat diketahui cukup kuat di Sumut, terutama setelah Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan sangat rajin melakukan safari politik ke daerah kelahirannya itu.

Sejauh ini, Edy-Ijeck pun telah mengantongi tujuh parpol pendukung. Yakni, Demokrat, PAN, PKS, Gerindra, Hanura, NasDem, dan Golkar. Sedangkan Djarot-Sihar hanya didukung duet PDIP dan PPP. Adapun PKB hingga kini belum mengambil keputusan. Akan tetapi, bila melihat peta dukungan parpol saat ini, besar kemungkinan PKB akan mengikuti jejak Demokrat mendukung Edy-Ijeck.

Keikutsertaan Djarot ke Pilgub Sumut sebelumnya diklaim banyak pihak akan dengan mudah merebut kursi gubernur, dengan bermodalkan faktor "Ahok". Apalagi, Sumut yang juga diketahui menjadi salah satu basis PDIP menambah modal elektabilitas terhadap Djarot yang juga berstatus kader partai banteng. Sedangkan Sihar, putera miliarder Batak DL Sitorus, juga diyakini akan mampu mendongkrak suara khususnya dari wilayah Tapanuli.

Namun kekuatan Edy-Ijeck juga tak bisa dipandang sebelah mata. Edy sebelum pensiun dini dari jabatan Pangkostrad, juga pernah menjabat Pangdam I BB. Sementara Ijeck adalah tokoh pemuda yang cukup tenar di wilayah Medan.

Kini dengan adanya dukungan SBY, sepertinya perjuangan Djarot akan lebih berat melawan dominasi Edy yang terus-menerus mencari dukungan dari berbagai pihak. Djarot bersama Sihar tentu tak boleh menganggap remeh kekuatan politik SBY yang kini bergabung dengan Prabowo Subianto. Kalau sudah begini, mungkin sudah saatnya Megawati harus terjun total bila tak ingin kembali mengalami kekalahan untuk ketiga kalinya di Pilgub Sumut.

Sebagian isi artikel ditayangkan juga di SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun