SELAMAT Datang di Kampung Pelangi. Begitulah tulisan yang terpampang di salah satu pintu masuk yang tak bergerbang itu. Ya, Kampung Pelangi, sesuai namanya, merupakan sebuah kampung di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang seluruh bagian luar rumah dicat berwarna-warni.
Senin (17/7), saya dan keluarga akhirnya mendatangi Kampung Pelangi. Ihwal kedatangan kami tak lain karena penasaran dengan cerita seorang teman, yang menyebut Kampung Pelangi yang terletak tak jauh dari pusat kota Semarang, sangat menarik dikunjungi. Benar saja, Kampung Pelangi, memang sangat indah karena letak dan warna-warni yang menyelimuti kampung itu sangat memanjakan mata.
Kenapa letaknya harus dibahas? Tak lain, agar Anda bila hendak bepergian ke sana, mempersiapkan stamina terlebih dahulu. Sebab, Kampung Pelangi tak berbeda jauh dengan kondisi pebukitan di Puncak, Bogor. Saya menghitung, hanya lima rumah dari pintu masuk saja yang terletak sejajar dengan tinggi jalan raya. Sisanya, Anda akan disuguhkan dengan tanjakan ekstrim hingga ke puncak. Jika tak kuat, sebaiknya urungkan saja untuk terus menaiki jalanan setapak berbentuk anak tangga yang juga dicat berwarna pelangi itu.
Warna-warni di Kampung Pelangi, masih menurut penuturan pedagang, merupakan yang terbesar saat ini. Maksudnya, jumlah rumah yang kompak dicat serentak. Meski begitu, cat dan biaya pengecatan seluruhnya ditanggung oleh Pemkot Semarang. "Paling kami menyiapkan minuman kopi saja buat yang kerja," ujar ibu pedagang yang terletak di pintu masuk Kampung Pelangi.
Ya, dengan disulapnya kampung tersebut berwarna pelangi, memang sekaligus mengubah atau setidaknya mendatangkan rezeki baru bagi para penduduk. Hampir seluruh penduduk di sana akhirnya membuka lapak dagangan, seperti menyediakan minuman, makanan, hingga menyewakan payung warna-warni. Jangan khawatir, harga yang ditawarkan pedagang tetap sama dengan harga di luar. Tidak ada perbedaan harga.
Namun, ini sedikit masukan, ada baiknya pemerintah dibantu penduduk setempat untuk lebih memperhatikan keindahan Kali Semarang. Gundukan tanah di sisi Kali sebaiknya dibersihkan dan dirapikan agar aliran air lebih lancar dan tentu saja akan lebih menarik perhatian.
Oh ya, untuk menuju ke sana dari pusat kota juga relatif mudah oleh hadirnya Trans Semarang yang wara-wiri mirip TransJakarta di Ibu Kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H