Beberapa hari belakangan ini jagad kita dihebohkan dengan aksi peretasan yang dilakukan oleh yang mengaku sebagai Bjorka dan mengklaim dirinya sebagai hacker alias peretas. Banyaknya informasi yang dijejalkan media massa makin menambah kesan kedigdayaan B, apalagi ditambah kekuatiran kebocoran data yang menimbulkan kesan betapa keamanan informasi saat ini sangat rawan.
Umbaran yang disemburkan B dengan mempublikasikan data pribadi pejabat negara (Menkominfo, Menkomarives, Menteri BUMN, dan Ketua DPR) -- walau hanya sebatas nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor kontak yang memang hanya sangat mendasar -- juga klaim korespondensi kepresidenan, data Covid-19, aplikasi MyPertamina, pokoknya banyaklahhh ... yang malah mengesankan B bukanlah peretas sejati yang sejatinya bekerja dalam senyap.
Apalagi kemudian menyebar data tentang kasus pembunuhan pegiat HAM Munir dengan ekspose Muchdi PR -- Â hal yang semua orang yang rajin mengikuti berita pasti sudah tahu -- makin menunjukkan bahwa B ini "bukanlah siapa-siapa". Sekali lagi, bukan peretas sejati!
Didorong oleh kepanikan yang lebih menonjol, beberapa media aras utama dengan menampilkan para ahli IT memaparkan masyarakat dengan kekuatiran yang berlebihan. Di sisi lainnya, ada yang memanfaatkan situasi dengan menggembargemborkan Pemerintah lemah dalam keamanan jaringan sehingga gampang dibobol. Â
Anggap remeh, malah menantang peretas, tidak punya kemampuan untuk membendung serangan, adalah beberapa respon yang dialamatkan kepada Pemerintah.Â
Sebaliknya, Pemerintah menyampaikan bahwa situasi terkendali dan semua "baik-baik saja" karena yang dipublikasikan B adalah data umum yang tidak begitu rahasia-rahasia amat.
Dan terbukti hari ini Pemerintah sampaikan sudah berhasil mendeteksi B dan siap melangkah dengan tindakan hukum. Di beberapa komunitas malah sudah tersebar identitas yang diduga sebagai B. Bukan orang asing -- katanya selama ini di Yugoslavia? -- malah orang negeri sendiri.
"Bukan siapa-siapa, tak secanggih yang diduga", seperti kata influencer Denny Siregar karena berpengalaman dengan data pribadinya sebagai pelanggan Telkomsel yang konon diretas oleh seorang peretas yang mengaku paling hebat dan ahli. Ketika itu datanya dibocorkan oleh seorang karyawan outsource yang dibeli oleh sang hacker lalu dipublikasikan seolah-olah hasil pembobolan sistem jaringan pengolahan data perusahaan besar tersebut.
Kita tunggu saja pengumuman dari kepolisian tentang pengungkapan identitas orang yang mengaku sebagai pembobol data yang sudah bikin heboh kita beberapa minggu belakangan ini.Â
Jangan-jangan 'nggak jauh beda dengan kemampuan kita orang, ya? Â