Informasi hari ini yang dirilis Majalah TEMPO sangat berbeda. Beberapa saksi yang sudah jadi tersangka memberi kesaksian bahwa almarhum Brigadir J alias Yoshua berlaku "kurang ajar" kepada Putri Chandrawati (PC) yang adalah istri bosnya, mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Dikisahkan, ketika menonton televisi bareng semua ajudan dan supir pribadi di rumah di Magelang, PC yang lagi kurang enak badan tetiba Yoshua berdiri dan menggamit pundak nyonya bossnya dan hendak menggendong. Walau tangannya sempat ditepis PC, kejadian spontan tersebut membuat yang lainnya terkaget-kaget.
Tiga hari kemudian, almarhum Brigadir J tertangkap basah oleh Kuat - sang supir - sedang mengendap turun dari lantai dua tempat PC terbaring karena masih meriang. Ditegur keras, Brigadir J menjawab, "Bisa saya jelaskan, om ... bisa saya jelaskan", yang dibalas Kuat, "Awas kau Yoshua, saya habisin kalau naik ke lantai dua!"
Apa dan Bagaimana Sebenarnya yang Terjadi?
Sambo dan semua ajudan yang sudah jadi tersangka sebagaimana PC-lah yang paling tahu.Â
Karena kesaksiannya berbeda-beda -- pertama katanya dilecehkan di kamarnya, lalu berubah dengan mengatakan Yoshua mendadak masuk kamar dan melucuti pakaiannya, yang kemudian berubah lagi dengan mengatakan Yoshua masuk ke kamar dan duduk di ujung kaki ketika PC berbaring di kasur yang kemudian ada kontak fisik - menyulitkan dalam mendapatkan kebenaran.
Layaknya kebohongan demi kebohongan diumbar yang kemudian ketahuan, sebagaimana lokasi peristiwa yang semula dikatakan di rumah dinas di Jakarta yang sekarang berubah menjadi Magelang. Dari adu tembak kemudian diakui penembakan.
Sepertinya, skenario baru ini diciptakan untuk pengalihan alibi pembunuhan melalui pelecehan seksual.
Penyidik harus lebih cerdik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H