Kesah Bersalah Punah
Buka mulut dan kutuki hari lahir
kesah ganti nasi dan keluh tercurah bagai air
takut menimpa, cemas datang sampai akhir
tiada ketenangan, ketenteraman dan istirahat bagai pasir
Siapa binasa dengan tidak bersalah
di manakah orang yang jujur jadi punah
pembajak kejahatan dan penabur kesusahan
akan menuainya kemudian
Binasa oleh nafas dan lenyap oleh hembusan hidung
perkataan disampaikan diam-diam tak langsung
telingaku menangkap bisikannya berdengung
oleh sebab khayal malam waktu bermenung
Aku terkejut dan gentar
tulang-tulangku pun gemetar
suatu roh melewatiku, tegak bulu romaku tanpa sadar
ia berhenti, tetapi rupanya tidak dapat kukenal dengan samar
sosok ada di depan mataku, suara berbisik  kudengar
mungkinkah di hadapan ada seorang manusia benar?
mungkinkah di hadapan penciptanya seseorang tahir bersuar?
tidak ada yang bisa dipercaya lebih-lebih lagi yang debu jadi dasar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H