Mohon tunggu...
Pardomuan Gultom
Pardomuan Gultom Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIH Graha Kirana

Lecturer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Pohon Pisang: Tak Akan Mati Sebelum Berbuah

7 Juli 2023   00:29 Diperbarui: 7 Juli 2023   00:30 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: altervista via uib.no) 

Saat kita mengingat pohon pisang, memori kita akan dibawa kembali kepada sebuah peristiwa dimana seorang pemuda bernama Paris Pernandes asal Binjai, Sumatera Utara, yang mendokumentasikan aksinya memukul-mukul pohon pisang dalam platform media sosial TikTok dan viral dengan slogan "Salam dari Binjai". Memori masa kanak-kanak kita juga akan memutar kembali ingatan meninju batang pohon pisang atau membuatnya jadi mainan dalam bentuk perahu kecil di sungai atau pada saat banjir. Namun, tulisan ini disajikan bukan untuk membahas kumpulan memori tersebut.

Sesuai referensi ilmu tentang tumbuh-tumbuhan, pisang merupakan nama umum yang diberikan kepada terna (tumbuhan yang berbatang lunak karena tidak membentuk kayu) raksasa, berdaun lebar memanjang, sebagai anggota famili Musaceae, yang banyak dijumpai di daerah tropis. Ada beberapa jenisnya, yakni Musa Acuminata, Musa Balbisiana, dan Musa Paradisiaca, yang menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi.

Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok yang tersusun menjari, dengan sebutan "sisir". Meskipun ada beberapa jenis pisang yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam, namun hampir semua jenisnya berkulit kuning saat matang. Sebagai bahan pangan, buah pisang mengandung karbohidrat dan mineral, terutama kalium.  

Batangnya dalam bahasa Jawa sering disebut "gedebog" atau "debog", yang punya banyak manfaat. Dalam pagelaran wayang kulit, gedebog pisang berada pada posisi terhormat, yang dijadikan tempat menancapkan wayang. Selain itu, gedebog dapat dijadikan kerajinan dan bisa juga diolah untuk campuran makan ternak.

Selain itu, daunnya digunakan sebagai bahan dekorasi pada berbagai kegiatan adat dan keagamaan atau sebagai bahan pelengkap dalam kuliner, seperti yang dilakukan beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Daun pisang mengandung polifenol, yaitu senyawa alami pada tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh, dalam jumlah besar yang sama seperti daun teh, mengandung senyawa Epigallocatechin Gallate (EGCG), sehingga menghasilkan aroma khas ketika dijadikan bahan pelengkap makanan.

Tak Akan Mati Sebelum Berbuah

Sebagai manusia, terkadang kita tidak mampu menangkap makna di balik keberadaan tanaman atau tumbuhan yang ada di sekitar kita. Terlebih hal itu menyangkut makna filosofis dan mengandung metafora terhadap nilai religius-spiritualitas.

Semua bagian tumbuhan pisang bisa dimanfaatkan, mulai dari daunnya yang berguna sebagai pembungkus makanan, pelepahnya untuk barang kerajinan, hingga buahnya untuk dikonsumsi. Ia mengandung makna filosofis bagi manusia. Ia dapat dijumpai di sepanjang musim tanpa mengenal waktu. Kemampuan adaptasi pisang dapat membuatnya berbuah sepanjang tahun.

Ia tidak mau mati sebelum dapat berbuah. Sebelum mati, ia meninggalkan manfaat buat manusia dan melahirkan tunas-tunas muda. Artinya, pohon pisang dapat memberikan gambaran yang baik mengenai alih generasi. Begitu pun, jika dikontekstualisasi ke pergantian kepemimpinan, maka pohon pisang mengajarkan kepada manusia agar mempersiapkan regenerasi kehidupan.

Pohon pisang juga punya daun yang dapat digunakan sebagai payung atau perlindungan dari guyuran hujan atau terik panas matahari. Orang Jawa menyebutnya dengan istilah gedhang atau gegayuhane dhasar ngayomi, yaitu cita-citanya menjadi pelindung atau melindungi dan mengayomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun