Pendahuluan
Dalam artikel pendek ini, penulis akan menganalisis kualitas teks terjemahan dari QS. An-Nahl [16]: 222, kutipan Hadits Rasulullah Saw. dan pendapat ulama yang diambil dari beberapa artikel yang ada di Republika Online. Tujuan membuat artikel pendek ini untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata kuliah Tarjamah.
Pembahasan :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya Allah memerintahkan sikap adil dan kebajikan dan pemberian bantuan kepada karib kerabat, serta mencegah perbuatan keji dan kemungkaran dan laku angkara. Ia mewejang kamu agar kamu mengingat-ingat. (QS. Al-Nahl [16]: 90.)
Menurut saya terjemahan diatas menggunakan bahasa yang sulit di mengerti dan terjemahan ini tidak mengartikan fi’il secara utuh. Pada kalimat يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ terjemahannya kurang tepat, karena يَأْمُرُ merupakan fi’il mudhori’ seharusnya terjemahan yang tepatnya adalah “menyuruh [kamu] selalu bersikap adil”. Dan pada kata وَالْاِحْسَانِ seharusnya diganti dengan “dan berbuat kebaikan”. Dan pada kata وَيَنْهٰى seharusnya terjemahan yang tepatnya adalah “dan dia melarang” karena يَنْهٰى adalah fi’il mudhori. Dan وَالْبَغْيِ diartikan “dan permusuhan”. Dan terakhir pada kata يَعِظُكُمْ alangkah baiknya diganti menjadi dia mengajarkan kamu agar mudah di mengerti. Pada terjemahan ini banyak huruf و tidak di terjemahkan yang memiliki arti “dan” karena menurut saya itu perlu di terjemahkan sebagai kata sambung dari kalimat sebelumnya
Sementara itu itu pada terjemahan Al-Qur’an kementerian agama edisi penyempurnaan tahun 2019 ayat ini diterjemahkan sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat”.
Dari terjemahan di atas ada perbedaan antara terjemahan yang ada di artikel dan terjemahan Al-Qur’an kemenag 2019. Terjemahan yang ada di artikel menggunakan kata-kata yang sulit di mengerti, seperti: “Ia mewejang kamu”, sedangkan terjemahan Al-Qur’an kemenag 2019 yaitu “Dia memberi pelajaran kepadamu” Menurut saya kalimat tersebut lebih mudah di mengerti walaupun memiliki satu tujuan arti yang sama dari terjemahan yang ada di artikel.
Metode penerjemah di atas menggunakan metode Penerjemahan Harfiah (literal Translation) yaitu dilakukan dengan mengubah struktur kalimat namun kata dan gaya bahasa masih dipertahankan. Penerjemahan harfiah dilakukan dengan kata demi kata, tetapi penerjemah kemudian menyesuaikan susunan kata dalam kalimat terjemahannya yang sesuai dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran.
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللهِ عَزَّوَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ اِلاَّ لِيُصِيْبَبِهِ عرضاً مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدِعَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ )
Artinya: Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang tidak untuk mencari keridhan Allah,tapi hanya untuk mendapatkan nilai-nilai material dari kehidupan duniawi, maka ia tidak akan mencium harumnya surga pada hari kiamat. (H.R Abu Daud)