Mohon tunggu...
Paratami Nuramdiani
Paratami Nuramdiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa yang hobi baca buku, bela diri, dan pendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa Melalui Program Kampus Mengajar Di SD Negeri Babakan Kabupaten Bandung

5 November 2022   11:10 Diperbarui: 5 November 2022   11:19 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara termasuk Indonesia telah mengubah cara beaktivitas sehari-hari. Di bidang pendidikan, untuk menurunkan risiko lonjakan kasus infeksi dan melindungi para siswa dari penularan Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan supaya pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran atau jejaring sosial. Kegiatan pembelajaran daring ini dinilai kurang efektif dilaksanakan terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang kurang dapat mengasah kemampuannya baik secara personal maupun intrapersonal, kurangnya fasilitas penunjang belajar yang menyebabkan siswa tidak dapat mengejar pembelajaran, hingga terjadinya loss learning.

Program Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan SMP, serta memberikan kesempatan kepada mereka belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Tujuan dari Kampus Mengajar Angkatan 2 diantaranya adalah menambah empati atau kepekaan sosial terhadap permasalahan yang ada, mengasah keterampilan berpikir dan bekerjasama, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skills, meningkatkan peran dan kontribusi serta pengabdian mahasiswa civitas akademisi terhadap pendidikan nasional.

Salah satu ruang lingkup program Kampus Mengajar Angkatan 2 adalah peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Literasi dan numerasi merupakan hal yang paling mendasar dalam pendidikan. Menurut Han et al. (2017: 3) literasi numerasi mempunyai kecakapan dan pengetahuan di antaranya: (a) mempergunakan simbol dan angka yang berhubungan dengan matematika dalam menemukan pemecahan atas permasalahan dalam keseharian; (b) menelaah informasi yang ditunjukkan dalam pengambilan suatu keputusan.

Sekolah yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar  yaitu SD Negeri Babakan. Sekolah ini merupakan sekolah yang mengalami dampak pandemi yang cukup besar. Dalam program ini, mahasiswa membantu kegiatan belajar mengajar, adaptasi teknologi, administrasi sekolah. Namun peningkatan kemampuan literasi dan numerasi merupakan fokus dan tujuan utama program ini.

Observasi dan Wawancara kepada Pihak Sekolah SD Negeri Babakan, dok. pribadi

Program Kampus Mengajar ini diawali dengan mahasiswa melakukan analisis keadaan dan wawancara terbuka di sekolah untuk mengamati aktivitas pembelajaran dan keadaan lingkungan. Kemudian didapatkan hasil bahwa siswa-siswi memiliki kemapuan literasi dan numerasi yang cukup rendah akibat efek dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu mahasiswa menyusun kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa dan dilaksanakan secara luring atau tatap muka di sekolah. Kegiatan ini disamput baik oleh pihak sekolah dan guru-guru. Kegiatan ini difokuskan untuk semua kelas dengan mahasiswa yang menjadi penanggung jawab masing-masing kelas. Pada bidang literasi, mahasiswa melakukan tes kepada setiap siswa di setiap kelas, tes tersebut mencakup tes membaca, menulis, dan mengeja. Dari kegiatan tersebut mahasiswa menemukan siswa yang lancar membaca, kurang lancar, dan tidak lancar membaca. Kemudian siswa dibagi berdasarkan tingkat kemampuannya. Dengan beragamnya permasalahan literasi siswa, mahasiswa berusaha semaksimal mungkin untuk membantu siswa dengan dilakukannya pembiasaan membaca buku, cerita dongeng, dan latihan pelaKegiatan Membaca Dongeng dan Tes Membacapalan kaliamat, dan setelah kegiatan itu berjalan dengan rutin, kemampuan literasi siswa semakin meningkat.

whatsapp-image-2021-10-01-at-10-11-59-6365df70d115ad418b4ac372.jpeg
whatsapp-image-2021-10-01-at-10-11-59-6365df70d115ad418b4ac372.jpeg

Kegiatan Membaca Dongeng dan Tes Membaca, dok. pribadi

Pada kegiatan pengkatan numerasi, mahasiswa melakukan tes untuk menguji kemampuan numerasi siswa. Tes tersebut dilakukan secara tertulis dan lisan. Tes tertulis, mahasiswa akan menguji siswa dengan memberikan soal matematika yang harus dikumpulkan pada kertas. Sedangkan Pada tes lisan, mahasiswa akan melakukan tes perkalian  1-10. Setelah mengetahui kemampuan numerasi siswa, mahasiswa mengadakan pembiasaan tes perkalian setiap sebelum masuk dan sebelum pulang sekolah, hal ini bermaksud supaya siswa dapat mengingat perkalian karena terus diulang-ulang. Kemudian mahasiswa selalu mengadakan tanya cepat dan memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar supaya dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kemampuan numerasinya.

Tes Tulis Perkalian, dok. pribadi
Tes Tulis Perkalian, dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun