Mohon tunggu...
Paras Tuti
Paras Tuti Mohon Tunggu... Guru - Cakrawala Dunia Indonesia-Jepang

Kosong itu penuh. Dan, penuh itu kosong

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tidak Mudah Memaknai 'Gambatte'

7 Juli 2013   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:53 14378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Arti gambatte itu apa sih?"
"Dalam percakapan Bahasa Jepang, dipakai untuk mengungkapkan apa sih?"
Tidak cuman seorang dua orang yang bertanya seperti ini. Baru nggeh...ternyata kata ini dipakai dalam sebuah tagline iklan minuman. Kalau cuman membuka kamus sih akan muncul juga arti kamusnya. Tapi kalau kita mau pecahkan rasa penasaran kita, kenapa intensitas orang Jepang pakai kata gambatte itu sering sekali, tidak akan tertemukan makna yang pas

Kata "GAMBATTE" dari 頑張る GANBARU. Dan karena [N] bertemu [B], maka lafalnya berubah GAMBARU. Karena sering dipakai sebagai kata seru, dan bernada meminta, memohon atau memberi perintah pada lawan bicaranya, maka berubah bentuk menjadi GANBATTE, dan dilafalkan GAMBATTE. Dan ini sebetulnya adalah cara seseorang untuk menyemangati lawan bicaranya. Jika diucapkan lengkap menjadi GANBATTE KUDASAI 頑張ってください.

Dalam keseharian orang Jepang, tidak terbatas pada besar kecilnya kejadian atau peristiwa yang akan dilakukan orang lain, gambaru ini acap kali diucapkan. Jadi, jika menurut pembicara, lawannya akan melakukan yang pembicara belum tentu bisa melakukannya, kata gambaru itu dipakai untuk memberi semangat pada lawan bicaranya. Karena titik tolak alam pikir manusia Jepang dan Indonesia berbeda banget, untuk memaknai gambaru ini bagi orang Indonesia tidaklah mudah.

Mengapa 「がんばる」”GAMBARU” tidak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia? Beberapa contoh kalimat di bawah ini, mungkin bisa membantu dalam memahaminya.

「来年まで頑張っていきたいと思います」”Rainen made ganbatte ikitai to omimasu”.
Arti: Aku akan berusaha supaya tujuanku tercapai sampai setahun kedepan (kalimat pernyataan)

頑張ってね」Ganbatte ne”.
Arti: Jangan menyerah ya/ Tetap semangat (kalimat langsung)

「頑張らなくてもいいでよ」Ganbaranakutemo ii desu yo”.
Arti: Gak perlu memaksakan diri (kalimat langsung)

Beberapa contoh kalimat di atas, jika di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia yang alami, kata 「がんばる」”GANBARU” banyak sekali maknanya, Kasus ini sama dengan kata “MAKLUM” dan “IKHLAS”. Kedua kata ini mewakili kata-kata yang lain yang tidak miliki padanan kata yang pas, jika diterjemahkan dalam Bahasa Jepang. Jadi, jika ingin bisa diterjemahkan dalam bahasa Jepang alami, harus memakai kata lain untuk memperkuat makna katanya.

Pada kasus GANBARU, Kenapa bisa begitu ya. Kenapa kosa kata ini menjadi bagian dari yang tak terpisahkan dengan orang Jepang? Apakah karena ada beberapa gelintir orang Indonesia yang ganbaranaku temo” tidak perlu berupaya masih bisa hidup? Beda dengan orang Jepang yang harus “ganbaru”harus kerja keras kalau ingin tetap hidup?

Pada kasus “MAKLUM” dan “IKHLAS”, tetap aja ada sih ada orang yang mengharapkan peMAKLUMan dari lawannya, walau sudah merasa bersalah sekali pun. Atau pun ‘dipaksa’ oleh suatu pandangan sosial masyarakat untuk memberi maaf secara IKHLAS, walau pun dalam hatinya tetep susah mengiklaskannya. Dan di Jepang tidak akan bisa dicari padanannya karena “IKHLAS” itu menyangkut keberadaan adanya percaya akan adanya Tuhan, kebanyakan orang Jepang bukanlah demikian. Dan kata “MAKLUM” menyangkut bahwa manusia itu adalah mahkluk Tuhan yang penuh khilaf dan alpa, sekali lagi berhubungan dengan percaya akan adanya Tuhan pencipta semesta.

"Maklum", "Ihklas" ini, sama juga dengan GAMBATTE, karena tidak mencampur adukan urusan manusia dengan Tuhan. Bagi orang Jepang, jika di beri semangat oleh orang lain, dengan kata "GAMBATTE... !!!", sebetulnya merupakan beban tersendiri bagi si penerima semangat. Karena dalam Bahasa Jepang tidak akan tertemukan ungkapan “Kalau Tuhan mengijinkan,.....”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun