Apa sih itu Kanji?
Kanji adalah huruf dari Bahasa Cina yang dipakai juga dalam Bahasa Jepang. Kanji dalam Bahasa Cina dan KanjiBahasa Jepang, dibedakan pada fungsi dari keduanya.Bahasa Cina hanya memiliki satu huruf saja, yakni Kanji. Karena itu, fungsi Kanji juga mengikuti perkembangan dan perubahan dari bahasa lisannya. Sehingga huruf kanjisering kali dipaksa untuk mewakili hal-hal baru yang muncul dari bunyi yang asing. Dengan kata lain, Kanji juga berfungsi sebagai representasi dari bahasa lisan yang bisa jadi juga merupakan bahasa serapan. Hal ini dikarenakan Bahasa Cina termasuk kelompok bahasa intonasi (tonal language), jadi bunyi, intonasi, dan nada, memiliki fungsi penting.
Sedangkan dalam Bahasa Jepang Kanji memiliki fungsi sebagai penentu makna. Kanji masuk ke Jepang pada sekitar abad ke 5, bersamaan dengan agama Budha Kanji yang dipakai dalam Bahasa Jepang sekarang ini hanya berjumlah tidak kurang dari 2000 huruf. Tetapi, pada karya sastra kuno, lebih dari 10.000 huruf. Mengapa Kanji di Jepang tidak sebanyak Kanji di Bahasa Cina? Karena, selain Kanji, Bahasa Jepang mengunakan huruf Kana yang terdiri dari Hiragana dan Katakana. Pada huruf Hiragana, Katakana setiap karakternya tidak terkait sama sekali dengan ‘makna’, karena itu lebih bersifat merepresentasi bunyi yang tidak bisa ditulis dengan menggunakan Kanji.
Hiragana, Katakana, dan Roma-ji adalah huruf-huruf dalam Bahasa Jepang selain Kanji. Hiragana berfungsi untuk menuliskan kosa kata asli dalam Bahasa Jepang. Juga untuk berfungsi membantu pengucapan Kanji-kanji yang sulit. Katakana, berfungsi untuk menuliskan kosa kata dari bahasa serapan, termasuk nama orang asing, nama negara. Fungsi yang lainnya adalah untuk menekankan bagian dari suatu kalimat yang ingin mendapatkan perhatian dari pembaca. Dan Roma-ji adalah berfungsi untuk menuliskan kosa kata dalam bahasa Latin, misalnya yang susah dituliskan dalam Bahasa Jepang
Keempat sistem penulisan tersebut, dapat digabung menjadi satu, pada dasarnya merupakan dimensi-dimensi beda yang walaupun terpisah dan tidak berhubungan, tapi saling berkaitan satu dengan yang lain. Keempatnya terkadang digunakan bersamaan dan menempati posisi masing-masing dalam satu kalimat, dan terkadang terkesan rumit. Misalnya kalimat demikian. 「私はパラストゥティ (Parastuti) です。」Watashi ha Parastuti desu, artinya “Saya Parastuti”.
私はパラストゥティ(Parastuti) です。
1 2 3 4 2
Jenis huruf nomer 1 adalah huruf Kanji. Kanji [私] ini bisa ditulis cara baca dengan menuliskan dengan huruf Hiragana, yaitu [わたし], berarti “saya”.
Jenis huruf nomer 2 adalah huruf Hiragana. Dalam hal ini [は] dan [です] berfungsi sebagai Kata Bantu dalam sebuah kalimat polite.
Jenis huruf nomer 3 adalah huruf Katakana, yang digunakan untuk menulis nama orang asing, misalnya [パラストゥティ] , dan jika ada kekhawatiran, pembaca kurang tepat mengucapkannya, boleh ditulis dobel dengan menggunakan jenis huruf nomer 4 yakni Roma-ji.
Kanji dan keseharian orang Jepang
[caption id="attachment_395418" align="aligncenter" width="427" caption="Nama Kuil-kuil tersebut, hampir bisa dipastikan memakai Huruf Kanji"][/caption]
[caption id="attachment_395421" align="aligncenter" width="392" caption="Ema digantungkan di berbagai tempat di dalam kuil, berfungsi untuk mengakomodasi harapan pengunjung kuil"]
[caption id="attachment_395423" align="aligncenter" width="392" caption="Kayu-kayu kecil dengan bentuk beragam sesuai dengan bentuk kuilnya dan sesuai dengan harapan-haparan penulisnya/ pengunjung kuil"]
1) Ema 絵馬: Kayu-kayu kecil dengan bentuk beragam sesuai dengan bentuk kuilnya dan sesuai dengan harapan-haparan penulisnya/ pengunjung kuil. Ema bertuliskan harapan-harapan pengunjung kuil. Ema digantungkan di berbagai tempat di dalam kuil, berfungsi untuk mengakomodasi harapan penulis. Biasanya mengharapkan kebaikan dan keberuntungan, dengan cara menuliskan doa dan harapan pada papan kecil Ema.
[caption id="attachment_395420" align="aligncenter" width="332" caption="Kertas yang didapat dari kuil seperti kita mengocok lotere arisan"]
[caption id="attachment_395419" align="aligncenter" width="418" caption="Jika jawaban dari para dewa tidak sesuai harapan, itu pertanda para dewa menolak harapan orang yang bersangkutan. Dengan begitu, mereka akan menempelkan atau mengikat kertas tersebut ke pohon. "]
2) Omikuji おみくじ: kertas yang didapat seperti kita mengocok lotere arisan. Jika pengunjung kuil merasa bahwa kertas bertuliskan tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka, kertas keciil itu akan digantungkannya di tempat tertentu atau satu pohon tertentu. Kertas-kertas ditempelkan dan diikat di pohon, dianggap sebagai jawaban dari para dewa terhadap surat/ huruf yang dikirimkan oleh manusia. Jika jawaban dari para dewa tidak sesuai harapan, itu pertanda para dewa menolak harapan orang yang bersangkutan. Dengan begitu, mereka akan menempelkan atau mengikat kertas tersebut ke pohon. Jika sesuai dengan harapan, kertas tersebut tersebut akan diambil dan dibawa pulang dan terkadang juga dimasukkan dalam dompet.
3) Umbul-umbul bendera bertuliskan nama-nama dewa, biasanya diatur berderet disisi jalan masuk ke kuil-kuil.
Kanji dan bisnis
Sehubungan dengan bidang jasa dan perdagangan, Kanji digunakan seperti berikut.
[caption id="attachment_395424" align="aligncenter" width="398" caption="Di antara pohon sakura satu dengan yang lain dihubungkan dengan lampion-lampion yang bertuliskan dengan huruf Kanji nama-nama perusahaan yang berkaitan erat sekali dengan kehidupan bisnis mereka"]
1) Chouchinちょうちん: Saat musim Sakura, sekitar minggu kedua April, taman-taman yang dipenuhi pohon-pohon Sakura. Selama seminggu penuh taman-taman tersebut sangat meriah. Stand stand makanan dan mainan berderet, bak pasar malam. Di antara pohon sakura satu dengan yang lain dihubungkan dengan lampion-lampion yang bertuliskan dengan huruf Kanji nama-nama perusahaan yang berkaitan erat sekali dengan kehidupan bisnis mereka.
[caption id="attachment_395425" align="aligncenter" width="630" caption="Di badan tong-tong yang berisikan O-sake tersebut bertuliskan nama perusahaan yang mendukung perayaan Tahun Baru, dengan menggunakan huruf-huruf Kanji"]
2) Saat Tahun Baru di kuil-kuil Shinto yang besar dipajang tong-tong minuman keras tradisional, Yaitu O-sake. Di badan tong-tong tersebut bertuliskan nama perusahaan yang mendukung perayaan Tahun Baru, dengan menggunakan huruf-huruf Kanji.
3) Norenのれん: semacam tirai pendek yang digantungkan di setiap pintu masuk tempat usaha yang bergerak dalam bidang pelanyanan jasa skala kecil..Misalnya, toko, pemandian umun, café, restoran Udon, restoran Ramen, dlsb. Nama tempat usaha yang tertulis di Noren itu banyak yang bertuliskan huruf Kanji
4) Kakemonoかけもの: gulungan kaligrafi yang ditulis dengan tinta cina berisikan kata-kata bijak, peribahasa, puisi-puisi. Kakemono biasa digantungkan di toko no ma, salah satu bagian dari ruangan tradisional. Atau juga terkadang digantung ditempat-tempat usaha dan kantor. Kata-kata yang bertuliskan Kanji ini sangat memberi spirit bagi si empunya rumah atau pemilik usaha.
Nama-nama orang Jepang dan huruf Kanji.
Dalam kehidupan sehari-hari Jepang Kanji sangatlah penting untuk menuliskan nama mereka. Setiap huruf kanjimemiliki makna tertentu, nama-nama tersebut secara otomatis memiliki makna tersendiri pula. Beberapa Kanjiyang dipakai nama orang, merupakan Kanji-kanji kuno yang tidak dipakai dalam sehari-hari. Karena itu kolom nama dalam sebuah isian, pasti juga tersedia kolom cara baca dari Kanji tersebut. Misalnya, nama keluarga TAKAGI berikut. Kanji Takagi 高木ini adalah yang modern, lebih simple, dan mudah ditulis. Sebaliknya, yang berikut kanji Takagi 髙木 ini kuno dan sudah jarang digunakan. Kemudian nama kecil AYUMI, banyak versi penulisannya, misalnya 亜由美, 安祐美, dan 阿弓. Semuanya berbunyi AYUMI, tetapi pemilihan tergantung dari orang tua sesuai dengan harapan dan keinginan pemberi nama.
Demikian, Kanji dalam Bahasa Jepang dan penggunaannya dalam kesehariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H