Mohon tunggu...
paras sujiwo
paras sujiwo Mohon Tunggu... Konsultan - Research Director at www.kalimadata.com

Interested w/ data, statistics, research, marketing and management consulting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pilkada dan Nepotisme di Negeri Wayang

15 Oktober 2024   13:43 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:50 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Gelora News

Di dalam pilihan kepala daerah negeri wayang (pilkadawa) banyak yg sdh mengingatkan prabu Belgeduwelbeh a.k.a Petruk Kantong Bolong untuk tidak mengikut sertakan keluarganya terutama anak dan mantu. Hal ini terkait dengan sabda sang raja sendiri yg tidak akan mengijinkan keluarga nya untuk turut berpilkada. Tidak etis, kata sang prabu.

Tetapi dlm pilkadawa tahun ini sepertinya anak petruk yg bernama Bambang Lengkungkusuma dan menantu yg bernama Brojomusti Tongpretpret memenangkan kontestasi pilkadawa di kadipaten Kutorojo dan Ngalaga. Iya, sang raja telah melanggar sabdanya dan anak mantunya akan dilantik menjadi Adipati di kedua kadipaten strategies tersebut.

Bagong pun ngedumel "bagaimana ini kang Gareng,rakyat tetap memilih je. Rakyatpun tidak memegang sabdo pandita ratu sang prabu Belgeduwelbeh."

Gareng yg sebenarnya sdh tahu bahwa prabu Belgeduwelbeh tersebut sebenarnya adalah petruk adiknya hanya menjawab "semua sdh kehendak dewata, semoga sang prabu mampu menerima beban atas ingkar sabdanya"

Bagong "iya kang Gareng. Sepertinya hidup kitapun akan begini begini saja. Oiya, sebenarnya kang Petruk itu kemana ya? Sdh 6 tahun tdk ada kabar. Aku kangen je"

Gareng "Petruk akan kembali ke kita pada saatnya. Kita tunggu dngn sabar" seraya menerawang jauh karena Gareng tahu skrng Petruk ada watak tamak.

Disclaimer: cerita hanya rekaan, jika ada kemiripan bukan suatu kesengajaan. Cerita dibuat pada tanggal 9 December 2020 dan diupload di facebook. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun