Sebagai upaya mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Menggelar Pengabdian Masyarakat dengan fokus sasaran pembinaan pada Lansia dan keluarga dalam pendampingan dan perawatan orang sakit di rumah.
Pengabdian kepada Masyarakat yang digelar pada 11-12 Juni 2024 dengan mengusung tema "penguatan kapasitas anggota keluarga dalam pendampingan dan perawatan orang sakit di rumah''. Berkolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rumah Bunda dan Kelompok Kerja 4 PKK DK.Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul.
Peserta yang terlibat aktif dalam kegiatan yang dirancang untuk mendampingi orang yang sakit di rumah guna memperbaiki kualitas perawatan pada orang sakit. Lebih dari sekedar kegiatan pengabdian, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat lokal.
Melibatkan dosen dan kelompok kerja yang berinisiatif dalam membantu memberikan arahan serta ilmu yang dapat diaplikasikan ketika mendampingi orang yang sakit. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: Edukasi masalah kesehatan pada Lansia, Edukasi gizi lansia, Edukasi kegawatdaruratan pada Lansia, Edukasi Psikologis Jiwa, Demonstrasi dan pelatihan teknik merawat orang yang sakit dengan benar, Diskusi, maupun tanya jawab. Materi materi tersebut disampaikan oleh Bapak Fahni Haris, M. Kep., Ph.D. , Ibu Nur Chayati, Dr., S.Kep, Ns., M.Kep. Ibu Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J., Ph.D. (Dosen Keperawatan UMY).
Partisipasi aktif peserta dalam program pengabdian kepada masyarakat memberikan gambaran konkret tentang upaya bersama meningkatkan kapasitas dalam pendampingan orang sakit di rumah. Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat individu, tetapi juga bermanfaat bagi warga sekitar.
(Rabu, 12 Juni 2024) Mendemonstrasikan teknik merawat dan memandikan orang yang sakit dengan benar oleh Ibu Sulis Mukaryanah Widarti,S.Kep.,Ns. Beliau menyampaikan bahwa ''Merawat orang yang sakit butuh kesabaran dan ketelatenan". kemudian beliau menambahkan bahwa "kebutuhan tubuh mengalami perubahan beradaptasi dengan kondisi fisiologis tubuh. Hal itu menyebabkan kebutuhan gizi seimbang lansia berbeda dengan rentang usia lainnya. Memenuhi kebutuhan gizi di usia lanjut pun bisa menjadi tantangan tersendiri".
Ketua tim pengabdian Ibu Nur Chayati, Dr., S.Kep, Ns., M.Kep. Menjelaskan jenis jenis kegawatdaruratan pada pasien. Meliputi cara mengecek kesedaran korban, mengecek apakah jantung masih berdetak atau tidak, mengecek nafas apakah masih atau tidak, dan yang terakir melakukan praktik pertolongan BHD dengan alat peraga yaitu dengan RJP atau Resusitasi Jantung Paru.
