Perkenalan pertamaku terjadi saat seorang sahabat menyarankan untuk berteman dengannya.
Sungguh saat itu aku sangat malu tapi pada akhirnya aku beranikan diri untuk memulainya. Pucuk cinta ulam pun tiba, tidak berapa lama kami pun akhirnya berteman.
Perkenalan kami biasa-biasa saja, kesan pertamaku kepadanya tidak ada yang istimewa. Akan tetapi seiring berjalannya waktu banyak hal menarik darinya yang aku rasakan. Aku belajar banyak darinya, belajar tentang pengalaman yang dia dapat, belajar indahnya ukhuwah, belajar menghargai, belajar memahami arti sebuah kehidupan.
Kami belum pernah sekalipun berjumpa, tetapi aku merasakan persaudaraan yang sangat dekat dengannya. Dia datang sungguh di saat yang tepat, kala itu aku tengah dilanda kekecewaan yang sangat mendalam. Dia hadir mengisi hari-hariku, aku tahu dia berusaha membuatku tersenyum dan aku memang tersenyum.
Saat ini aku tengah menanti kehadirannya…..
###
Kias Cinta nya Suhaimi
Seandainya dunia tiada warna
Tetapkan ku kagumi
Indah maya alam ciptaanNya
Kodratnya ku Agungi
Namun jalin warna zahirlah sang pelangi
Mengisi relung penambat seri
Terbias semua cahaya yang terilham dialam mimipi
Betapa kusyukuri nakmatNya itu pasti
Begitu kias cinta Hadir menghuni jiwa
Dihadir sejuta rasa Dunia penuh bermakna
Jika dalam gelita atau sepi kembara
Dihadirkan rasa cinta sisi segala duka anungrah dari Nya
Hanyalah cintanya yang amat kuharapkan
Tiadalain yang jadi rayuan
Namun dia maha mengerti tak mampu insane bersendiri
Menempuh dugaan yang menguji Naluri
Cinta Kiasan Cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H