Mohon tunggu...
Parama Artha Group
Parama Artha Group Mohon Tunggu... Konsultan - Situs Bisnis

Perusahaan Multinasional Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

POMDESA Genapi Tren SPBU Mini di Indonesia

4 Maret 2022   06:16 Diperbarui: 4 Maret 2022   08:18 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OKU SELATAN (22/11/2021). Dalam rangka membangkitkan keterpurukan ekonomi masyarakat ditengah badai pandemi covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia selama 2 tahun terakhir ini, muncul upaya-upaya pemulihan yang mengarah kepada sektor ril ditingkat daerah, salahsatunya usaha multi manfaat yaitu POMDESA (Pom Mini Pedesaan).

POMDESA ini dipandang kongkrit dan sangat tepat disaat masyarakat kesulitan mempertahankan stabilitas usaha mereka, perihalnya POMDESA tidak hanya melayani penjualan BBM untuk konsumsi kendaraan saja, melainkan juga melayani konsumen industri seperti heuler (penggilingan padi.red), traktor bajak, sawmill (penggergajian kayu.red), dan industri rumahan.

Untuk konsumsi industri dan produksi tersebut, POMDESA menyediakan jenis BBM Dexlite dan Solar Industri (reffinery), dengan menu POMDESA demikian itu sudah barang tentu menjadi solusi bagi pelaku UMKM di daerah.

Diketahui POMDESA hanya dibangun di daerah-daerah pelosok atau terpencil saja dan dengan kuota tidak lebih dari enam titik lokasi perkabupaten/kota, POMDESA memilih segmen pasar sendiri dan target pasar khusus sesuai visinya mendekatkan energi dengan rakyat di pelosok negeri.

Founder POMDESA INDONESIA Yaya Sumantri, S.AP, M.AP. mengemukakan bahwa POMDESA-nya telah melalui proses panjang kajian akademis, kajian ekonomis, dan kajian yuridis mengenai regulasi yang memayunginya.

POMDESA INDONESIA dibangun bersama-sama dengan pom mini-pom mini digital lainnya secara harmonis dan bergandengan, baik itu Pertashop, Indomobil, Pertadesa, dan lain-lain.

Pihaknya mengaku tidak ada persaingan atau kompetisi layaknya sebuah pertandingan dengan sesama pengusaha. Yaya melanjutkan, POMDESA hadir sebagai pelengkap pilihan masyarakat di pedalaman Indonesia karena tidak mungkin setiap daerah dapat dijangkau oleh satu dua perusahaan.

"Kita punya segmen sendiri untuk menggenapi pom mini yang ada di Indonesia saat ini, kita milih lebih mojok ke dalam karena kasian masyarakat di pinggiran butuh aliran energi lebih dekat, tentu saja bersama-sama dengan yang lain, di lapangan kita bergandengan kok, bahkan saling melengkapi satu sama lain" tukas Pengusaha Muda asal Kota Kuda itu kepada insan pers.

Kang Yas (sapaan akrab Yaya Sumantri.red) juga tidak menampik bahwa pembangunan POMDESA yang berlokasi di pedalaman tersebut tidak mudah, banyak hal-hal teknis dan nonteknis yang memerlukan perhitungan matang terutama mengenai mobilisasi konstruksi, namun pihaknya telah melakukan analisis dan perancangan yang cukup.

"Kita bekerja dilandasi misi yang jelas dan platform kita adalah growing together (tumbuh bersama), meskipun tidak gampang, insya Allah kita kayuh terus karena spirit POMDESA sebagai karya anak bangsa untuk menghadirkan aksesibilitas masyarakat terpencil" tambah Mantan Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kuningan tersebut.

Dalam acara peletakan batu pertama pembangunan POMDESA INDONESIA di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) H. Juproni, S.Pd, M.Si. menyampaikan dalam sambutannya pihaknya menyambut baik rencana pembangunan POMDESA ini di OKU Selatan, pihaknya berharap besar agar kehadiran POMDESA bisa meringankan masyarakat pelosok untuk memenuhi hajat hidup mereka terutama mendapatkan hak menikmati BBM sebagaimana yang telah didengungkan Pemerintah Pusat hingga daerah.

"Kami menyambut gembira dengan harapan ini menjadi solusi untuk masyarakat kami di OKU Selatan, investasi ril semacam ini bagus untuk daerah berkembang, jadi daerah semakin kaya akan sarana-sarana pelayanan kebutuhan warga. Dan seperti yang telah disampaikan tadi oleh Pak Yaya bahwa sebaran POMDESA maksimal hanya enam titik perkabupaten jadi saya pikir ini bisa lebih sehat secara usaha dan perkawanan bisnis sejawatnya" Ungkap mantan Camat BPR Ranau Tengah itu dalam sambutannya.

Acara yang bertempat di Desa Gunung Raya Kecamatan Warkuk Ranau Selatan tersebut turut dihadiri Camat, Kades, perwakilan Muspika, dan tokoh masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun