OKU SELATAN (22/11/2021). Dalam rangka membangkitkan keterpurukan ekonomi masyarakat ditengah badai pandemi covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia selama 2 tahun terakhir ini, muncul upaya-upaya pemulihan yang mengarah kepada sektor ril ditingkat daerah, salahsatunya usaha multi manfaat yaitu POMDESA (Pom Mini Pedesaan).
POMDESA ini dipandang kongkrit dan sangat tepat disaat masyarakat kesulitan mempertahankan stabilitas usaha mereka, perihalnya POMDESA tidak hanya melayani penjualan BBM untuk konsumsi kendaraan saja, melainkan juga melayani konsumen industri seperti heuler (penggilingan padi.red), traktor bajak, sawmill (penggergajian kayu.red), dan industri rumahan.
Untuk konsumsi industri dan produksi tersebut, POMDESA menyediakan jenis BBM Dexlite dan Solar Industri (reffinery), dengan menu POMDESA demikian itu sudah barang tentu menjadi solusi bagi pelaku UMKM di daerah.
Diketahui POMDESA hanya dibangun di daerah-daerah pelosok atau terpencil saja dan dengan kuota tidak lebih dari enam titik lokasi perkabupaten/kota, POMDESA memilih segmen pasar sendiri dan target pasar khusus sesuai visinya mendekatkan energi dengan rakyat di pelosok negeri.
Founder POMDESA INDONESIA Yaya Sumantri, S.AP, M.AP. mengemukakan bahwa POMDESA-nya telah melalui proses panjang kajian akademis, kajian ekonomis, dan kajian yuridis mengenai regulasi yang memayunginya.
POMDESA INDONESIA dibangun bersama-sama dengan pom mini-pom mini digital lainnya secara harmonis dan bergandengan, baik itu Pertashop, Indomobil, Pertadesa, dan lain-lain.
Pihaknya mengaku tidak ada persaingan atau kompetisi layaknya sebuah pertandingan dengan sesama pengusaha. Yaya melanjutkan, POMDESA hadir sebagai pelengkap pilihan masyarakat di pedalaman Indonesia karena tidak mungkin setiap daerah dapat dijangkau oleh satu dua perusahaan.
"Kita punya segmen sendiri untuk menggenapi pom mini yang ada di Indonesia saat ini, kita milih lebih mojok ke dalam karena kasian masyarakat di pinggiran butuh aliran energi lebih dekat, tentu saja bersama-sama dengan yang lain, di lapangan kita bergandengan kok, bahkan saling melengkapi satu sama lain" tukas Pengusaha Muda asal Kota Kuda itu kepada insan pers.
Kang Yas (sapaan akrab Yaya Sumantri.red) juga tidak menampik bahwa pembangunan POMDESA yang berlokasi di pedalaman tersebut tidak mudah, banyak hal-hal teknis dan nonteknis yang memerlukan perhitungan matang terutama mengenai mobilisasi konstruksi, namun pihaknya telah melakukan analisis dan perancangan yang cukup.
"Kita bekerja dilandasi misi yang jelas dan platform kita adalah growing together (tumbuh bersama), meskipun tidak gampang, insya Allah kita kayuh terus karena spirit POMDESA sebagai karya anak bangsa untuk menghadirkan aksesibilitas masyarakat terpencil" tambah Mantan Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kuningan tersebut.