Stunting merupakan salah satu isu crusial yang mengkhawatirkan kondisi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak khusus nya di negara Indonesia saat ini. Hal tersebut terjadi sebab kurang nya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Adapun masalah perkembangan dan pertumbuhan yang dimaksud adalah tinggi badan anak pendek atau lebih rendah dari standar usia nya.Â
Terkadang kondisi itu sering kali kita dengar dari beberapa golongan masyarakat yaitu hanya sebuah faktor genetik (keturunan) dari kedua orang tuanya. Padahal yang saat ini sering kita temui bahwa tidak semua tinggi badan anak mengikuti tinggi orang tua nya. Dengan demikian, hal tersebut dianggap biasa sehingga tanpa ada upaya apapun untuk mencegah dan mengurangi nya.Â
Pada saat ini, upaya pencegahan stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah. Upaya ini dilakukan dengan tujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Adapun Mahasiswa kedokteran UIN Malang tak kalah semangat untuk turut membantu mencegah perkembangan stunting khususnya di Desa Mendalanwangi Kec. Wagir Kab. Malang. Dalam rangka KKM UIN Malang 2023, Mahasiswa jurusan kedokteran yang bertempat di Desa Mendalanwangi mengadakan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Remaja, dimana hal ini juga termasuk salah satu bentuk upaya pencegahan stunting khusunya di Desa tersebut.Â
Acara sosialisasi tersebut dilaksanakan di Balai Desa Mendalanwangi (31/12/2023). Diikuti oleh para remaja desa sekitar yang berusia 13-17 tahun. Adapun pembicara dalam sosialisasi tersebut adalah 3 Mahasiswa kedokteran UIN Malang, tepatnya mahasiswa KKM dari 3 kelompok yaitu Fairuz Aqila Mohamad kelompok 200, Fayza Cinta Ramadina Putri kelompok 199 dan  Amilia S. Nur Fatimah kelompok 198.Â
"Mengingat pentingnya tindakan pencegahan terhadap stunting serta kuantitas dan kualitas remaja di Desa Mendalanwangi, menurut saya sosialisasi ini penting diadakan sebagai himbauan tentang kesehatan remaja mulai dari kebersihan diri dan gizi. Sosialisasi ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu terbentuknya komunitas remaja yang memiliki pengetahuan terkait gizi yang cukup dan kebiasaan hidup sehat agar dapat menjaga kesehatan ketika dewasa sehingga menurunkan resiko anak yang stunting pada generasi berikutnya". Ujar Fairuz Aqila Mohamad, salah satu pembicara pada sosialisasi tersebut.Â
Selain itu, ada tindakan lain yang harus dilakukan dalam pencegahan stunting yaitu, "perlunya keterlibatan dari banyak pihak, mulai dari pemerintah, guru disekolah, dan orang tua di rumah dalam memberikan pemahaman serta menanamkan kebiasaan hidup sehat. Tindakan langsung yang dapat dilakukan yaitu pemenuhan gizi melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari". Ujar salah satu mahasiswa kedokteran UIN Malang kelompok 200 itu.Â
Sosialisasi yang diadakan sangat diapresiasi oleh para remaja sekitar desa Mendalanwangi. Salah satunya Vanya Alita, remaja usia 17 tahun dari dusun Santren. Ia mengaku, "Kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat karena bisa mengetahui cara menjaga kesehatan yang benar di usia remaja saat ini, seperti pola makan, gizi, dan juga menambah wawasan jangka pubertas normal".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H