entah harus mulai dari mana, saya harus menulis tentang timnas Indonesia kali ini, saat saya menulis ini timnas sudah ketinggalan 0-4 dari Philipina, terlepas dari Philipina yang memakai banyak naturalisasi dengan perbandingan 20 natrualisasi dan 4 pemain lokal tapi ini sudah sangat KETERLALUAN karena faktanya Timnas Indonesia juga memakai banyak pemain Naturalisasi, ada 4 pemain disana .... lucu memang dari sekian ratus juta penduduk di negeri ini Indonesia "baca:orang Pusat di Jawa" sana senang dan bangga sekali memakai pemain impor dan lucunya malah menganaktirikan pemain Persipura "baca:Papua", tapi sudahlah kita nikmati saja kekalahan timnas Indonesia kali ini
mari kita analisis satu persatu pemain kebanggaan Riedl dari Belakang sampai depan, dari Rixky Pora kenapa pemain semacam ini dipakai padahal awalnya saya kira ini posisi sudah pasti milik Ruben Karel Sanadi, begitu pula dengan Bek Kanan pemain Veteran seperti Zulkifli masih saja dipakai kenapa tidak Ricardo Salampessy atau pemain muda macam Alfi Tuasalomony, pemain tengah pemain impor Raphael Maitimo apa bagusnya dibanding Manu Wanggai (okelah dia dipanggil tapi tetap saja masih dipandang sebelah mata) padahal disana masih ada Evan Dimas, Firman Utina sangat tidak layak untuk beraksi melawan lawan yang punya stamina bagus, didepan entah apa bagusnya Van Dijk dibanding Titus Bonai atau Patrich Wanggai, hah hah hah
saya sangat yakin timnas yang berlaga di AFF 2014 ini kualitasnya macam pemain amatir di tempat kami, tanah papua ... wahai orang pusat di JAWA, sadar dirilah kalian .... serahkan sepak bola kepada kami, akan kami genggam prestasi setinggi mungkin, kalau Italy bangga dengan Juventusnya, Spanyol dengan Madrid dan Barcelona (Catalan) dan Germany dengan Munichnya kenapa kalian tidak bangga dengan Persipura Jayapura yang sudah langganan juara dan selalu menelurkan pemain muda/ lokal dibanding memakai luar daerahnya.
cukup sudah karma dari kami yang ingin menunjukan kecintaan kepada negeri ini melalui sepakbola tapi di monopoly orang pusat di Jawa sana, karma kegagalan demi kegagalan diterima bangsamu ini, setelah Indra Sjafri yang juga enggan panggil Papuanis selanjutnya Riedl yang memandang sebelah mata
sekali lagi kami ucapkan "SELAMAT MENIKMATI TIMNASMU RIEDL DKK"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H