Mohon tunggu...
Claresta V
Claresta V Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Putri Salju di Era Modern

28 Desember 2016   15:00 Diperbarui: 28 Desember 2016   15:18 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua dari kita pasti sudah sering mendengar kisah Putri Salju, entah diceritakan oleh orang tua kita pada masa kecil atau menonton filmnya. Dongeng ini menceritakan bahwa putri salju adalah wanita yang cantik dan baik hati, namun ia mempunyai ibu tiri yang mau membunuhnya. Nasib berkata lain, putri salju pun bisa melarikan diri ke dalam hutan dan tinggal di rumah 7 kurcaci. Itu adalah kisah aslinya, namun bagaimana jika putri salju hidup di Jakarta (kota metropolitan) pada era modern seperti sekarang? Apakah dia sanggup untuk menghadapinya? Mari kita mulai cerita ini..

Dikisahkan hiduplah seorang putri di sebuah kerajaan yang besar, bernama Putri Salju. Ia sangat cantik. Tentu saja para pria dibuat kagum olehnya, ditambah lagi sifat suka menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Hidupnya terasa terhenti pada saat ibu kandungnya meninggal dan ayahnya memilih untuk menikah lagi. Disinilah kehidupan putri salju berubah. Ibu tiri ingin membunuhnya karena tidak suka melihat putri salju yang lebih cantik darinya.

Putri salju tahu bahwa dirinya ingin dibunuh. Di tengah malam, saat semua isi istana sedang tidur, putri salju melarikan diri ke sebuah kota metropolitan yaitu Jakarta, kota yang pernah ia dengar sebelumnya bahwa disana terdapat penduduk yang jumlahnya sangat banyak sehingga sulit untuk ditemukan oleh ibu tiri. 

Sesampainya di kota Jakarta, putri salju tidak tahu harus berbuat apa dan mau tinggal dimana. Dalam perjalanannya yang kehilangan arah, putri bertemu dengan seorang laki-laki, Berparas cantic nan elok, laki-laki tersebut mencoba untuk mendekati putri salju. Putri yang memang memiliki sifat baik hati ini bersikap ramah dan menjawab setiap pertanyaan dari laki-laki itu, sampai akhirnya ia bercerita bahwa dirinya kehilangan arah dan tak mempunyai tempat untuk tinggal. Laki-laki itu merasa kasian kepada putri salju, dia punn memberikan sebuah kunci apartemen untuk putri menetap disana. Awalnya putri tidak mau menerima, namun karna si laki-laki itu terus memamksanya maka putri pun menerima.

Di Jakarta, putri ditawarkan pekerjaan oleh si laki-laki yang ternyata berprofesi sebagai fotografer untuk menjadi modelnya. Putri salju tidak ingin menyusahkan laki-laki itu, maka ia menerima tawaran tersebut. Sampai akhirnya putri salju menjadi terkenal dan menjadi cover untuk beberapa majalah. Ketika semakin terkenalnya putri salju di industri majalah, putri pun tidak jarang mendapat tawaran untuk menjadi aktris di beberapa sinetron dan film layar lebar.

Keadaan di istana masih tetap dipenui kebingungan. Ibu tiri yang mencari putri salju terus bertanya pada pada cermin ajaib,

“ Cermin ajaib, siapa sekarang wanita yang paling cantik?”

cermin ajaib pun menjawab, “Ratu, kau adalah wanita paling cantik di negeri ini. Tetapi, putri salju seribu kali lebih cantik dari ratu.”

“Apa?! Bagaimana bisa? Putri sudah mati di makan serigala hutan!”

“Tidak ratuku. Putri salju saat ini tinggal dengan nyaman di sebuah kota metropolitan”

Mendengar perkataan cermin ajaib. Ratu sangat terkejut. Ia pun langsung mencari di mana Putri salju dan akan segera membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Ibu tiri akhirnya tahu dimana keberadaan putri salju. Segera setelah mengetahui, ibu tiri langsung pergi ke tempat dimana putri sekarang berada. Sesampainya di kota metropolitan, ibu tiri mengubah dirinya menjadi nenek tua.

Orang sekitar yang lewat mulai bertanya, “nenek kehilangan keluarganya?”

“Aku tak punya keluarga disini” secara otomatis orang-orang itu menjadi kasian, mereka lalu memutuskan untuk membawa ibu tiri ke panti jompo.

Di panti jompo semua orang tua diberi buah apel oleh pengelola panti itu, namun si ibu tiri salah makan. Bukannya memakan apel yang diberi pengelola panti, Ia malah memakan apel yang Ia bawa sendiri untuk membunuh putri salju, yang mengandung racun.

Ibu tiri pun tertidur untuk selamanya.

Putri salju tahu mendengar kabar dari istana bahwa ibu tirinya sudah meninggal dan kerajaan untuk saat ini tidak ada yang memimpin, maka putri Ia memutuskan untuk kembali ke kerajaannya dan meninggalkan kota Jakarta, termasuk menningalkan si fotografer. Ketika tahu bahwa putri akan kembali ke tempat asalnya, sang fotografer sangat sedih. Ia menggunakan kesempatan terakhirnya bertemu putri untuk menyatakan perasaannya selama ini, mulai dari pertama kali Ia bertemu dengan putri Ia sudah dibuat jatuh cinta olehnya.

Inilah jawaban dari putri salju,

“Terima kasih atas kebaikanmu kepadaku selama ini, tetapi maaf aku tak bisa tinggal disini lebih lama lagi. Aku harus menjalankan tugasku sebagai penerus kerajaan. Jangan khawatir kamu akan selalu ku ingat. Selamat tinggal.”

Pesan moral yang penulis ingin sampaikan adalah kita harus berbuat baik kepada semua orang, baik yang kenal maupun tidak kenal, janganlah kita berbuat jahat karena suatu saat nanti pasti karma akan membalas perbuatan kita.

Pesan terakhir, karena di kota metropolitan banyak sekali orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan atau yang sering menggalaui pujaan hatinya, lebih baik langsung nyatakan perasaanmu kepadanyabdaripada kau simpan perasaan itu untuk dirimu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun