Mohon tunggu...
Papie Toet
Papie Toet Mohon Tunggu...

Alumni ITM Medan, mendabakan kedamaian dan perdamaian, ingin mengkoleksi kebaikan untuk dibawa mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Jakarta dan Ibukota Negara

2 Mei 2013   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Asslm wrwb, salam manis buat semua.

Adakalanya kita melihat keindahan rumput tetangga, adakalanya juga kita melihat hijaunya halaman rumah kita ini, namun sudah menjadi kebiasaan bahwa kita lebih melihat keluar dari pada kedalam diri ini, adakah keindahan yang ada disana adalah keindahan milik kita juga? Ada sebagian orang beranggapan keindahan itu miliknya juga, yang patut dilestarikan, dijaga, dirawat agar tidak pudar nantinya, yang sebagian lagi hanya memiliki keindahan sekilas pandang, tuh bukan miliknya, walhasil pudarlah keindahan itu, lalu apa dikata, keindahan telah melayang jadinya. Begitulah yang terjadi di Ibukota Negara kita ini, pemerintah dengan jajarannya berupaya membuat keindahan entah dengan bagaimana caranya (jangan dipermasalahkan caranya dulu), katakanlah keindahan terwujudkan, namun pudarlah sesaat kemudain, kenapa? Tidak dipelihara. Siapa yang pelihara? Ya kita semua ini. Kalau kita tergolong pada orang yang merasa bahwa keindahan itu milik kita, tentunya kita akan terusik untuk menjaganya, siapa kita ini? Ya sipembuat keindahan dan penikmatnya.

Jakarta Ibukota Negra Indonesia tercinta, yang tidak hanya dipandang oleh warganya saja, tetapi juga di lihat oleh tetangga tetangga kita. Saat ini keindahannya telah mulai pudar dipudarkan oleh banyak hal yang komplikasi, adanya korupsi, adanya ketidak adilan, adanya kecerobohan, adanya komitement yang cuman numpang lewat, adanya pemikiran yang lebih mengutamakan egonya, dan lain lain adanya adanya lagi yang produknya dapat kita rasakan seperti banjir, kemacetan, kebrutalan yang kriminalis, termasuk juga pengemis jalanan, dan yang menjauhnya tingkat keimanan manusia ini. Lalu masih adakah rasa malu disini? Apakah tidak merasa berdosa kita ini pada nenek moyang kita yang berjuang mempertahankan Indonesia ini, tidak inginkah kita membuat negeri ini yang penuh wibawa, penuh kemandirian, mampu menjalankan "Amanah" yang dititipkan Allah pada kita ini. Janganlah Indonesiaku ini menjadi negeri yang diombang ambingkan oleh pelecehan, janganlah Negera ini menjadi Negeri tempat buang sampah, janganlah Negara ini menjadi Negeri yang gampang dibohongi orang lain termasuk dibohongi diri sendiri.

Oh Jakarta Ibukota Negara yang Indah penuh Wibawa, bangkitlah dirimu ini, bangkitkalah dirinya, bangunlah Negeri yang Mandiri, jadilah Negeri yang bisa menjadi panutan tetangga, bukan pungutan tetangga. Jakarta Ibukota Negara Indonesia Seharusnya memiliki bobot internasional yang tinggi ini, yang memiliki segalanya baik darat, laut, dan juga udara, jangan pernah mau menuruti kata tetangga yang sebenarnya hanya inginkan Indonesia yang pudar, tanpa arah dan tujuan untuk bangsa dan negara ini. Mereka hanyalah sekedar  menginginkan kekayaan yang ada sama kita ini, kuras habiskan sampai anak cucu kita meranan nanti.

Jakarta Ibukota Negara Indonesia, Merdeka, Jaya, Sentosa, gemah ripah loh jinawi.

Selamat berbenah Jakarta ku, selamat berjuang yang tidakperlu pakai senjata, tidak perlu harus berkorban dan mengorbankan.

Salam sayang kami untuk Jakarta, Indonesiaku. Wasslm wrwb.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun