*(PATUNG KUDA TURANGGA SETA DIPONEGORO)*
Sebagaimana nasib benda mati apapun termasuk patung Pahlawan Nasional yang tidak 'terurus' dengan alasan klasik tidak ada biaya.
Termasuk peng-istilahan nama atas patung Itu, termasuk  Patung Pangeran Diponegoro di depan gerbang kampus Universitas Diponegoro yang lebih dikenal dengan nama PATUNG KUDA daripada nama PATUNG PANGERAN DIPONEGORO ... atau PATUNG DIPONEGORO.
Sehingga, Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi kembali merasa penting menyampaikan 'kesedihannya ini saat sambutan dalam acara wisuda ke-131 Universitas Diponegoro, Semarang, beliau berkata,... "Ingat bahwa di pertigaan Ngesrep ada Patung Pangeran Diponegoro naik kuda.Â
Jangan sampai salah sebut, bahwa itu Patung Kuda. Itu adalah Patung Pangeran Diponegoro. Sebab, patung itu menunjukkan pintu masuk utama menuju kampus Diponegoro tercinta, bukan pintu masuk menuju kampus kuda,"
Â
*(PATUNG SUDIRMAN BERKUDA DI SOLO DIGANTI?)*
Awalnya Pemkot Solo akan membangun patung 'Jenderal Sudirman sedang berkuda' setinggi 12 meter di sekitar Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat itu mengatakan patung pahlawan nasional itu bakal menjadi patung sambutan selamat datang di pintu timur Kota Bengawan dengan Anggaran sekitar Rp.4,479 miliar dan bersumber dari APBD - Â Perubahan
Namun belum satu tahun, kemudian rencana Itu dibatalkan Pemkot Solo juga, karena  akan digantikan pembangunan patung 'Soekarno yang juga  menunggang kuda'.
Walikota Solo membenarkan Dan memberikan alasan karena  terinspirasi saat Sukarno melakukan inspeksi di Upacara Peringatan Hari Angkatan Perang di Yogyakarta tahun 1946 (HUT TNI pertama?).
Bagi kami, memang jarang terlihat Sukarno berkuda, mungkin di acara Itu yang pertama dan terakhir berkuda dalam hidup beliau selaku Presiden.
Bukankah peristiwa bersejarah itu terjadi di Hari Angkatan Perang di Alun-alun Yogyakarta, Ibu Kota Negara?, maksud kami bukan di Solo ya.
Selain HUT TNI yang pertama,  Sukarno dalam 'rundown acara Itu memang harus  melakukan inspeksi pasukan dengan berkuda ditemani Pangbes Jend.Sudirman yang juga berkuda.
Â
Lagi pula,  yang kami tahu bukankah Kota Solo sudah mempunyai patung  'Presiden Sukarno Sedang Membaca ' setinggi 3 meter  dan berlokasi  di halaman stadion (plaza) Manahan yang
diresmikan 21 Februari 1998 oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto.
Agh, sudahlah semua sudah terjadi walau pun kami hingga saat ini belum sempat melihat keberadaan dan jadi atau tidak dibangun Patung 'Sukarno berkuda' itu, kecuali melihat dan berselfie di Patung 'Sukarno Membaca' kami sudah pernah.