JOKOWI HARUS IKUT-TANGANI BANJIR SAMARINDA?
Kompasiana: Dalam rilisnya jauh sebelum tanggal 21 Mei 2020, Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG
Drs. Herizal, M.Si. BMKG  telah menghimbau masyarakat agar berhati-hati karena akan terjadi siklon tropis "MANGGA" sebagaimana melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta yang sikon ini akan mengakibatkan terjadinya curah hujan terutama dikawasan  wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
![DokPri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/26/screenshot-2020-05-25-15-00-06-007-com-whatsapp-5ecc3d74097f3653883be233.png?t=o&v=770)
Dan benar saja, Miskan (43) seorang warga kelurahan Sungai Siring ikut merasakan dampaknya, rumahnya yang di-isi istri,Fatma dan ke-3 anaknya harus menelan pil-pahit.
"Banjirnya bisa selutut dan setinggi dada orang dewasa di hampir seluruh tempat saya ini juga di kelurahan lain seperti Pampang, Â Lempake, Sempaja Timur, Tanah Merah, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, dan Sempaja Barat. Rumah saya itu panggung bang, tapi air bisa masuk setinggi mata kaki, jadi bisa 'kebayang dihalaman rumah banjirnya pasti sedada saya..", kata Miskan melalui seluler (Senin, 25/5).
![DokPri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/26/img-20200526-wa0006-5ecc3d8e097f36154f5269d2.jpg?t=o&v=770)
"Saya bertanggung-jawab atas pekerjaan saya sebagai Avsec, juga sebagai kepala Keluarga', kalau pun harus banjir-banjiran selama 2 hari ini. Dan ini tidak ada Perubahan sejak beberapa tahun lalu. Kalau pun Banjir, paling lambat bada subuh saya harus berangkat kerja, berjalan kaki menembus banjir", kata Miskan lagi yang juga sedang disibukan mencari Bea siswa untuk anak sulungnya yang baru lulus SLTA untuk dapat kuliah di fakuktas Ekonomi.
Saat ditanyakan hal ini kepada Kabandara APT Pranoto, Dodi Cahya Dharma melalui seluler pula beliau menjawab. "Oh gitu, Inshaa Allah besok saya check bang, karena selama ini seluruh karyawan kami, termasuk di Avsec datang dan pulang kerjanya normal, kalau pun suasana Covid 19 dan adanya dampak banjir kepada karyawan kami. Terima-kasih informasinya", Jawab Dodi namun beliau enggan menanggapi penyebab Banjir ini dan menutup seluler.
Miskan adalah korban banjir, mewakili mungkin lebih dari Warga di 70-an RT,  dan 4.000-an  jiwa yang selalu terdampak banjir disekitar sana. Sedangkan Covid 19 belum kita tahu kapan berakhirnya.
Pertanyaannya ada apa disana?, sedangkan Itu adalah salah satu pintu masuk dan wilayah obvit APT.Pranoto yang juga telah mendapatkan Penghargaan Bandara Terbaik tahun 2019 lalu?, Jika selalu kita menyalahkan adanya perubahan siklon/iklim ekstrim. Maka sungai-sungai dan saluran dangkal akibat sedimen sampah yang 'lalai dikeruk dan dinormalisasi Pemkot atau Pemprov pun hanya 'tersenyum. Merasa aman dari kesalahannya.
Masihkah Miskan dan lainnya akan mengalami kembali kepahitan hidup yang tidak penting ini esok hari?, ataukah Presiden Jokowi harus 'turun-tangan kesana? ..Â