Mohon tunggu...
PAPA REYHANZ
PAPA REYHANZ Mohon Tunggu... profesional -

I am Simple! Memang Baik menjadi Orang Penting, tapi jauh lebih Penting menjadi Orang Baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesetiaan

18 September 2013   08:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:44 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KESETIAAN Pernah suatu saat ketika Kau tanyakan mengapa Aku menyayangimu....dan Aku memilih diam. Tak pernah dapat kutemukan jawaban pasti dari pertanyaanmu. Aku tak pernah bisa memberi alasan untuk sebuah kasih yg tulus. Maka biarkan aku menyayangimu tanpa alasan pasti. Jika aku hrs menggambarkan apa yang kurasa, dengan apa yang kulukiskan bagaimana dapat kujelaskan?. Sebanyak apapun kata yg Kuucap,semua tak kan dapat mewakili cinta ini,dan aku yakin kau bisa mengerti. Rasa ini tak terdefinisikan. Aku harap suatu saat nanti kau bisa merasakan rasa ini dengan hati, dan mulai belajar untuk berhenti memamahami mengapa aku menyayangi dan akan tetap setia padamu... Entah telah berapa tetes air mata ku sembunyikan darimu oleh sebab rindu tak dapat ku halau. Kasih,,,, sebuah kejujuran yg dapat kukatakan dengan pasti padamu adalah bahwa aku merasa bahagia bisa mengenalmu, sejak pertama hingga saat ini. Tak dapat kumengerti mengapa Aku rela menggenggam erat keyakinan untuk selalu menyimpanmu dalam hatiku.. Meski telah kucoba berulang kali melepasmu namun hatiku tak mampu. Saat kaki melangkah pergi nyatanya hati masih ingin menanti Jangan pernah bertanya tentang rasa ini. kau hanya perlu tahu bahwa aku memilih Setia ,,,,meski kau tak peduli. Masih dpt kurengkuh bahagia ketika kudapatkan sedikit perhatianmu. Kau hadir dalam mimpiku dengan suara lirih meresap lewat telinga, merasuk ke dalam jiwa, hingga ku terpaku dan hampir tak bersuara..... Cinta memang bisa datang dimana saja dan kapan saja asalkan kita serius, ikhlas, jujur dan saling Setia menjalaninya. ***** (kolaborasi artikel oleh: riniwp dan тяιиιđαđ вυđιмди/MWB ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun