Mohon tunggu...
PAPA REYHANZ
PAPA REYHANZ Mohon Tunggu... profesional -

I am Simple! Memang Baik menjadi Orang Penting, tapi jauh lebih Penting menjadi Orang Baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makna Diam

24 Juni 2013   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:29 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kata orang-orang bijak, diam
selalu mengandung berjuta
makna. Bisa positif, tapi lebih sering negatif, entah marah, kecewa, atau putus asa.

Diam biasanya adalah jalan terakhir untuk bersuara, ketika berkata tidak lagi bermakna. Banyak Orang melabelisasikan kepada sesama, bahwa orang itu diam-diam sambuk artinya orang itu diam-diam menghanyutkan.

Di dunia, bahwa renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dengan diam membuat banyak orang salah tingkah, tetapi diam itu juga bisa dibilang “emas” tetapi kata “emas”nya itu artinya juga kadang nggak tahu. Diam itu juga kadang berarti setuju, misalnya, jika seorang wanita dilamar, karena malu untuk mengatakan “iya” jadi hanya diam dan tertunduk. Tetapi “diam” juga bisa diartikan ketidaksetujuan, seperti yang pernah Papa liat di televisi yang sedang “demo”atas ketidakbijakan pemerintah seperti mogok bicara, makan dan sebagainya.

Karena definisi diam itu tidak hanya mogok bicara tetapi tidak melakukan apapun itu bisa di sebut “diam”, betul kan? “If you have nothing good to say, then say nothing” yah daripada banyak bicara mengumbar kejelekan lebih baik “Diam”. “Silent is the mother of truth Diam itu indah, bila sedang serius bekerja, dalam keadaan retreat, dan ketika kita sedang sakit gigi atau sakit kepala.

Diam memiliki makna yang lain ketika dalam keramaian dan satu orang berteriak sangat keras kata “Diaaammm!!!”, pasti spontan semua orang akan bertanya-tanya dan menghentikan semua pembicaraan. Siapa yang banyak bicara, banyak pula kesalahannya. Siapa yang banyak kesalahan, sedikit rasa malunya, maka kehati- hatianya kurang. Siapa yang kehati-hatiannya kurang, maka hatinya telah mati. Siapa yang hatinya mati,ia akan celaka.

Definisinya, seseorang yang banyak bicara berarti banyak celakanya. Bukan tidak boleh orang berbicara banyak “perlu banyak bicara” dan tentunya perkataan banyak tidak diulang-ulang terhadap sesama (bukan perkataan yang umum, semua orang tahu bahwa pagi itu terang dan malam itu gelap) dan perkataan perbuatan aktual bermanfaat buat perubahan positip(baik ekstrim maupun non-ekstrim yang terukur dengan logika atau rasio manusia), dan perkataan perbuatan seperti itu menjadi protein, vitamin dan karbohidrat buat kehidupan ini.

Demikian, semoga bermanfaat buat kita semua.

http://reyza-reyhanz.mywapblog.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun