Alam merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia agar dapat memanfaatan dan menikmatinya. Tentunya memanfaatan secara tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan. Memanfaatkan  berbeda dengan mengeksploitasi. Eksploitasi merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengambil keuntungan suatu hal secara terus-menerus dan sewenang-wenang tanpa adanya pertanggung jawaban. Lalu kata mana yang lebih tepat mencerminkan kondisi alam Indonesia saat ini.Â
Alam mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jasa-jasa alam terhadap kita begitu besar, namun balasan yang kita berikan kepada alam tidak sebanding dengan apa yang alam berikan kepada kita. Permasalahan alam dan kerusakan lingkungan saat ini merupakan ulah dari perbuatan manusia. "Bak air susu dibalas dengan air tuba". Manusia melakukan eksploitasi alam secara berlebihan  yang merupakan bentuk pengkhiatan manusia terhadap alam itu sendiri.Â
Digadang-gadang negara kita memiliki peraturan yang ketat terkait dengan keselamatan alam kita, namun sampai sekarang berita buruk mengenai kerusakan alam di ibu pertiwi tidak pernah berhenti.Â
Ada saja kabar mengerikan yang membuat hati merasa miris mendengarnya. Baru-baru ini dilansir kabar bahwa terjadinya kerusakan hutan di daerah Desa/Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut tepatnya di Kampung Cigasong. Setelah itu, hal ini membuat gerombolan dari monyet liar di hutan tersebut menyerang kawasan pemukiman warga. Bahkan para kawanan monyet sampai merusak lahan pertanian warga. Perlu diketahui apa yang dilakukan oleh kawanan monyet liar tersebut tidaklah salah, mereka hanya ingin mengambil habitat mereka kembali.Â
Selain itu ada banyak contoh penghianatan manusia terhadap alam seperti membuang sampah sembarangan, penggunaan material yang tidak ramah lingkungan, penebangan hutan dan sampai ke perburuan liar. Pembangunan pabrik, proyek atau lahan pertanian dengan cara konversi lahan memang  tidak dapat dihindari untuk kesejahteraan hidup manusia, namun jangan sampai mengganggu keseimbangan alam dan ekosistem didalamnya.Â
Selanjutnya akibat dari kerusakan hutan bahkan lebih besar dari pada yang bisa dibayangkan,jika kerusakan terjadi di wilayah habitat satwa yang yang dilindungi, maka yang terjadi adalah terancamnya keberadaan satwa tersebut di alam liar.Â
Maka dari itu dibuatkanlah konservasi di kawasan tersebut sebagai solusi dan tentunya juga untuk kesenangan manusia, namun terkadang manusia suka lupa diri bahwa tidak hanya mereka saja yang hidup di alam semesta ini. Alam diciptakan Tuhan untuk semua makhluk hidup yang ada didalamnya. Tetapi sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan akal setidaknya kita tahu bahwa keserakahan, ketamakan dan perlakuan buruk manusia itu merupakan malapetaka bagi manusia itu sendiri.Â
"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." (Al-Maidah :32)
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa kita manusia diperintahkan untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi. Sebab hal ini hanya dapat mendatangkan bencana terhadap manusia itu sendiri. Selain itu kita juga harus melestarikan dan menjaga alam sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih  kita kepada Tuhan. Jadi berhenti melakukan pengkhianatan terhadap Alam ini.Â
Somantri, Agus.2022.Diduga Akibat Kerusakan Hutan Cirorek, Gerombolan Monyet Liar Turun ke Permukiman dan Jarah Tanaman Warga.https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-353404171/diduga-akibat-kerusakan-hutan-cirorek-gerombolan-monyet-liar-turun-ke-permukiman-dan-jarah-tanaman-warga?page=2.7 Januari 2022.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H