Mohon tunggu...
Papang Dany Rumono
Papang Dany Rumono Mohon Tunggu... -

Ketika sebaya saya bermaindan bersenang-senang diluar sana. Saya menyendiri di kamar, menciptakan dunia sendiri di kepala saya...menciptakan konflik dan permasalahan di dunia itu..lalu menyelesaikan masalah2 tersebut...sendirian tentunya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dwilogi Merapi : JURU KUNCI #1

7 November 2010   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mozaik 1 : Batara Guru - Merapi

"Merapi..Merapi..kucipta kau dari sebongkah batu Agnicakrasakti dari pegunungan para dewa di khayangan. Tugasmu sebagai penjaga sekaligus penyeimbang Kraton, agar Kraton tidak selalu condong ke Pantai Selatan. Kuberikan juga kesaktian tiada tara padamu tapi gunakan kesaktianmu ini untuk kemakmuran rakyat"

"Terima kasih Batara Guru"

"Jadilah kamu Merapi tempat dimana orang-orang selalu nyaman ditempatmu..jadilah kamu penyejuk, pengayom serta pemberi berkah orang-orang disana"

"Baik Batara Guru... Dengan kesaktian yang hamba miliki...akan kujadikan tanah tempat mereka berpijak subur...akan kujadikan udara yang mereka hirup menjadi sejuk...akan kujadikan suasana disana suasana yang paling tenang dan membahagiakan..dan kujadikan semua ragaku ini bermanfaat bagi rakyat"

Mozaik 2 : Merapi - Sultan

"Merapi...sungguh elok engkau berdiri kokoh disana. Semoga keberadaanmu dapat membuat rakyatku semakin makmur"

"Terima kasih Paduka...akan kulaksanakan semua titah Batara Guru dan Paduka. Tapi hamba mohon satu permintan Paduka.."

"Apakah itu...katakan saja wahai Merapi"

"Paduka...saya tercipta dari batu Agnicakrasakti...kesemua tubuh hamba terbuat dari api yang memiliki kekuatan maha dasyat, karena keramahan dan kesaktian Batara Guru saja lah yang dapat saya membuat saya mampu menyimpan serta menahan tenaga tersebut dan memakainya untuk kemakmuran rakyat.

Namun adakalanya saya tidak bisa menahan kekuatan tersebut dan menjadikannya sebuah bencana, jadi saya memohon kepada Paduka untuk mengutus seorang Abdi Dalem untuk menjadi Juru Kunci hamba yang bertugas sebagai penghubung hamba dengan rakyat. Agar ketika akan bencana itu datang Juru Kunci tersebut dapat memperingatkan rakyat agar menyingkir. Selain itu juga agar apa yang diinginkan rakyat atas hamba bisa hamba mengerti, begitu juga sebaliknya...keinginan saya bisa diketahui rakyat".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun