Mohon tunggu...
Faiz Ridhal Malik
Faiz Ridhal Malik Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED Purwokerto dan menjajal dunia media massa sedari dini.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wujud Nyata Harapan Pesepeda Kota Satria

17 Mei 2012   03:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="Marka jalur khusus sepeda di Jl. Dr. Angka - Purwokerto"][/caption] Purwokerto – Kota Satria yang nyaman dan tentram kesejukannya sempat terusik karena suhu yang kian memanas kini mendapatkan sedikit angin segar dari senyum para pesepeda. Hal ini karena rencana pembuatan jalur khusus sepeda yang dicanangkan Bulan Juni nanti.

Nantinya, di Kota Purwokerto tepatnya sepanjang Jalan Dr. Angka dan Jalan Gatot Subroto akan kita temui marka yang membagi ruas jalan selebar 1,5 meter sebagai area khusus pengendara sepeda.

Memang, kini di kota yang terkenal akan kuliner mendoan-nya ini makin banyak yang peduli dengan lingkungan, salah satunya dengan mengendarai sepeda untuk ke tempat kerja ataupun ke sekolah yang lebih terkenal dengan istilah bike to work dan biko to school.

Tapi yang menjadi pertanyaan disini adalah, sejauh mana efektifitas jalur sepeda tersebut bagi pengguna sepeda itu sendiri mengingat jalur itu kebanyakan dilalui oleh para pengendara kendaraan bermotor yang melaju kencang agar tidak telat absen di kantornya masing-masing. Maklum saja, daerah sepanjang Jalan Dr. Angka dan Jalan Gatot Subroto mayoritasnya adalah gedung perkantoran dan kawasan niaga.

Keberadaan jalur khusus sepeda juga dikhawatirkan hanya mengikuti tren kota besar yang terus mencanangkan pembangunan fasilitas khusus sepeda dimana salah satunya adalah jalur sepeda ini.

Kalau kita melihat beberapa kota besar yang memiliki jalur sepeda seperti Jakarta, Bandung hingga Jogjakarta saja misalnya. Kebanyakan jalur sepeda di sana tidaklah efektif pada hari-hari biasa dan hanya ramai digunakan ketika akhir pekan saja.

Ketidakseriusan pemerintah dalam melakukan hal ini juga terlihat dari belum adanya sosialisasi langsung kepada warga atau pelaku usaha sepanjang Jalan Dr. Angka dan jalan Gatot Subroto atau bahkan ke pengguna sepeda itu sendiri mengingat untuk memberlakukan jalur khusus sepeda bukanlah kepentingan sepihak saja, melainkan semua yang terlibat baik pengguna maupun masyarakat di sekitar jalur tersebut.

Semoga ketika jalur khusus sepeda ini diresmikan Bulan Juni nanti, semua pihak yang terlibat tidak ada yang merasa keberatan.

Dan jika dirasa sudah efektif, sebaiknya lebih dilengkapi lagi fasilitas bagi para pesepeda seperti shelter parkir khusus di tempat-tempat umum atau mungkin penyewaan sepeda sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjalani hal ini dan tidak terlihat setengah-setengah atau parahnya hanya mengikuti tren semata.

Bukankah suatu yang enak dipandang ketika semua masyarakat dapat bersepeda bersama di cuaca yang cerah dan lingkungan menjadi lebih asri karena kendaraan bermotor mulai mengurangi kontribusi buruknya pada langit kita.

Bagaimanapun juga, kini Kota Purwokerto semakin menunjukan “kedewasaan” dengan memperhatikan hal-hal yang seperti ini dan semoga saja untuk kedepannya pebangunan-pembangunan yang menjunjung atas dasar kebutuhan dan kearifan semakin ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun