“Harga terbaik ke Amsterdam di Executive Cls USD5200 untuk terbang berdua dan Economy Cls mulai USD800* hub GA call center, GA sales office/travel agent, T&C apply”: begitu isi SMS dari GFF-CENTER yang masuk ke HPku tadi malam.
Aku jadi teringat bahwa dulu pernah menjadi pelanggan setia dari Garuda, sampai diberi kartu keanggotaan GFF sebagai gold member selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2006, 2007, dan 2008. Keanggotaan gold diberikan karena setiap tahunnya aku terbang dengan garuda lebih dari 40 kali.Tapi mulai tahun 2009 aku jarang pakai Garuda lagi gara-gara kecewa dengan perubahan kategori penerbangan yang diakui dalam keanggotaan GFF. Aturan yang baru tidak mengakui penerbangan dengan tiket gratis (hasil redemption poin) dan tiket promo dalam penghitungan frekuensi penerbangan anggota GFF.
Sebagai pelanggan yang punya jadwal terbang rutin, tentu berusaha pesan tiket lebih awal untuk dapat yang murah, tiket promo. Tapi ternyata tidak dihitung untuk menambah frekuensi penerbangan dalam keanggotaan GFF, akibatnya keanggotaan GFFku tahun 2009 di downgrade. Karena kesal, ditambah lagi mulai banyak alternative perusahaan penerbangan lain yang memiliki armada yang lebih baik, akhirnya aku mulai jarang pakai Garuda.
Kesalku, terutama pada aturan GFF tadi, lha wong aku terbang dengan Garuda kok tidak dihitung frekuensi penerbangannya. Apa aku dianggap demit?
Bagaimanapun juga harus diakui bahwa pelayanan Garuda, khususnya diruang tunggu Executive lounge di terminal 2 Bandara Soetta bagi pemegang kartu GFF gold dan platinum masih yang terbaik diantara Executive Lounge lainnya yang disediakan oleh para bank penerbit kartu kredit yang ada diterminal 2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H