Mohon tunggu...
papa aqeela
papa aqeela Mohon Tunggu... -

suka membaca, jalan, dan terus belajar....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cucilah Piringmu Sesudah Makan

23 Juni 2010   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencuci piring adalah pekerjaan sepele tapi sangat menjengkelkan. Apalagi setelah acara makan malam keluarga yang biasanya menyisakan setumpuk piring kotor. Selain karena berbasah-basah dengan air, sabun, dan belepotan sisa makanan, juga ada rasa terhina karena anggota keluarga yang lain sudah bisa bersantai dan tertawa-tawa.

Siksaan tugas mencuci piring ini baru berakhir setelah aku meninggalkan rumah, karena harus kuliah dikota lain.

Setelah puluhan tahun lupa akan sakithati karena tugas mencuci piring, tepatnya tahun 1997, dikota Pekanbaru aku menemukan satu buku yang berjudul “Cucilah Piringmu Sesudah Makan”. Bukunya tipis, hanya berisi belasan halaman dan ukurannya kecil, hanya seperempat kwarto. Ternyata buku tersebut bernuansa ajaran agama Budda yang sangat tinggi nilai pesan moralnya.

Intisari isi buku tersebut kurang lebih sebagai berikut: Pekerjaan apapun, sesederhana apapun, kalau dikerjakan dengan ikhlas penuh cinta kasih, akan memberikan berkah dan kebahagiaan bagi kita. Dicontohkan dengan mencuci piring; diandaikan kita menganggap piring tersebut adalah bayi Budda, bukankah pekerjaan itu merupakan kehormatan dan berkah bagi kita yang diijinkan untuk memandikannya. Dengan demikian, bukankah kita akan melaksanakan tugas itu dengan sangat berhati-hati, serius, penuh tanggung jawab.

Bagi umat non Buddist, sosok Budda dalam personifikasi kasus diatas dapat digantikan dengan sosok lain, yang pernah kita cintai dan sekarang sudah jauh, atau bahkan sudah tiada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun