Mohon tunggu...
Andre Panzer
Andre Panzer Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis lepas, buruh tapi bukan budak

Saya ingin mendidik ulang bangsa ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengakuan Kekalahan: Pidato Prabowo Subianto vs Pidato John McCain

18 Oktober 2014   07:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:35 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah begitu lama, apa yang ditunggu rakyat Indonesia, sambil disiksa oleh hiruk pikuk politik dan perebutan kepentingan di parlemen, akhirnya datang juga: pidato pengakuan kekalahan Prabowo Subianto.

Saya perlu meneybutkan bahwa "pidato" ini saya dapatkan dari akun Facebook resmi beliau. Jika ada yang punya link rekaman beliau membacakan ini, di YouTube atau di manapun juga, saya akan sangat berterima kasih. Tetapi untuk sementara saya anggap sumber ini cukup dipercaya.

Saya tertarik untuk membandingkan pidato Prabowo dengan pidato mantan capres AS, John McCain, yang dikalahkan Barack Obama dalam pilpres AS tahun 2008 silam. Saya membandingkan ini bukan karena pro-Amerika atau apapun juga, tetapi semata karena inilah satu-satunya pidato pengakuan kekalahan yang pernah saya dengar, dan menurut saya sungguh inspiratif. Walaupun saya sependapat bahwa McCain tidak layak menjadi presiden AS, tetapi dari kata-kata pilihannya, saya dapat menyimpulkan bahwa beliau adalah negarawan besar yang tak perlu diragukan kehormatannya.

Baiklah mari kita bandingkan pidato kedua mantan capres ini. Karena cukup panjang, tidak mungkin saya salin semua ke dalam artikel ini, jadi saya salin ke blog saya. Berikut adalah pidato Prabowo: http://saint-anarchistus.tumblr.com/post/100242377531/pidato-prabowo-17-10-2014

Dan ini adalah pidato McCain yang sudah saya terjemahkan: http://saint-anarchistus.tumblr.com/post/100242454016/pidato-john-mccain-pasca-pilpres-as-2008

Untuk sumber aslinya dalam bahasa Inggris: http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=96631784

Kita hanya akan membahas beberapa poin penting sebagai pembanding.

1. Pembukaan:

Dalam paragraf pertama, Prabowo sudah mengawali pidatonya dengan mengingatkan pendukungnya betapa sakitnya dicurangi oleh sistem pemilu. Bahkan di paragraf kedua, lagi-lagi ia menyinggung hasil pemilu ini sebagai "intervensi asing" yang ingin memecah belah rakyat dan menunjuk dirinya sendiri sebagai penjaga persatuan bangsa.

Sementara itu McCain mengawali pidatonya dengan ucapan selamat yang jelas kepada Obama. Bukan hanya memuji kehebatan lawannya, ia pun dengan tegas mengakui kedaulatan rakyat yang telah memilihnya.

Prabowo membuka pidatonya dengan menyalahkan situasi, dan menganggap rakyat terlalu bodoh sehingga mau saja disakiti dan dipecah belah, bahkan tergantung pada bangsa asing. Tidak ada ucapan selamat pada lawannya sama sekali. Sementara McCain bukan saja memuji lawannya, bahkan ia mengakui peran aktif rakyat. Ia sama sekali tidak menyinggung perbedaan pilihan, apalagi sampai perpecahan; baginya, rakyat AS adalah tetap satu kesatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun