Mohon tunggu...
Panyudab
Panyudab Mohon Tunggu... -

Aku tidak ada apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Konyol karena Teka Teki Konyol

20 Juni 2012   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya apa aku ikut konyol menuliskannya disini?. *Memang*, tapi tak mengapalah kalau aku dibilang konyol, minimal pembaca akan tahu seberapa konyolnya akudan seberapa bodohnya aku. Hahaha… tapi pembaca jangan ikutan jadi konyol ya…!

Karena tak ada ide humor *menthok-menthok dah!*. Kemudian teringat sebuah status di Fesbuk yang dulu diperlihatkan ke aku. Status tersebut berisi sebuah teka teki dan menurutku sangat konyol.

Yang penting kekonyolanku dan kebodohanku akan terlihat disini

<<<0-0>>>

Pertama:

ini teka-tekinya: (perhatikan yang kutebalkan)

Aku mau beli mobil, karena belum punya uang, lalu:
aku hutang ke A = 50 juta dan ke B = 50 juta, jadi total 100 juta, kubeli mobil dengan harga 97 juta, uang sisa 3 juta, Ingat uang sisaku 3 juta
Untuk mengurangi hutangku, uang sisa3 juta tersebut aku balikan 1 juta ke A, 1 juta ke B, dan 1 juta masuk kantongku
Jadi hutangku dengan A = 49 juta dan B = 49 juta
Tetapi aku jadi bingung ketika kuhitung jumlahnya: 49 juta + 49 juta = 98 juta + 1 juta di kantongku = (total) 99 juta,
padahal tadi ada 100 juta, Lalu kemana yang 1 juta (100 – 99)?

Pertamanya banyak orang ‘bingung’ dengan teka-teki ini, aku tidak mencoba menjawab tapi malah berkomentar, begini koment ku (bukan koment di Fb lho) “ini pertanyaan konyol karena mengikuti logika konyol, tahu ndak sebenarnya yang bikin teka teki ini bingung juga dengan jawabannya, kalau anda berusaha menjawab pasti disalahkan… itupun kalau anda ketemukan jawabannya… Kalau aku bilang, pertanyaannya harusnya jangan tanya yang 1 juta kemana tapi tanyakan yang 1 juta di kantongmu itu dari mana?”

Disangkanya aku bercanda karena ada yang menimpali “kalau gak tahu diam aja om…xixixixixi”. Aku tahu dia bercanda maka aku balas “Kamu sendiri tahu nggak…? kalau nggak tahu kenapa kamu nggak diam juga malah nyuruh aku diam… ? Nah lo… huahahahahaha…”

Apa kemudian semua setuju dengan komentarku? Tidak

Kedua:

Ok…, akan aku coba pakai logika konyol mereka, akan aku ikuti cara berpikir konyol mereka, caranya teka-teki tersebut kumodifikasi, (kuganti Mobil = Sapi, Uang/Juta = Kambing)

Konyol 1: (perhatikan yang kutebalkan)

(kuganti Mobil = Sapi, Uang/Juta = Kambing)

Aku mau beli Sapi, karena belum punya Kambing, lalu :
aku hutang ke A = 5 Kambing dan ke B = 5 Kambing, jadi total 10 Kambing, kubeli SAPI dengan harga 7 Kambing, sisa 3 Kambing, Ingat sisa 3 Kambing
Untuk mengurangi hutangku, sisa3 Kambing tersebut aku balikan 1 Kambing ke A, 1 Kambing ke B, dan 1 Kambing kupelihara sendiri
Jadi hutangku dengan A = 4 Kambing dan B = 4 Kambing

Tetapi aku jadi bingung ketika kuhitung jumlahnya: 4 Kambing + 4 Kambing = 8 Kambing +1 Kambing yang kupelihara sendiri = (total) 9 Kambing,
padahal tadi ada 10 Kambing, Lalu kemana yang 1 Kambing (10 – 9)?

Sama khan pertanyaannya, kemana yang 1 Kambing… apa mereka setuju dengan aku?

Untung ada (sedikit) yang ‘manggut-manggut’, tapi…

Ketiga:

Kenapa aku kemudian bilang ini benar-benar teka teki konyol. Dan untuk membuktikan kekonyolan teka teki tersebut, aku modifikasi harga mobil, dengan cara kuturunkan sampai 3 kali, jadi 70 juta, 10 juta dan 0 juta (gratis).

Bagaimana cara aku memasukan harga mobil menjadi 0 juta, ya aku berpikir seolah-olah uang 10 juta harga mobil dikembalikan sama penjualnya karena beliau kenalan baik aku, sehingga mobil gratis alias harganya 0 juta

coba ikuti:

Konyol 2: (perhatikan yang kutebalkan)

Aku mau beli mobil, karena belum punya uang, lalu :
aku hutang ke A = 50 juta dan ke B = 50 juta, jadi total 100 juta, kubeli mobil dengan harga 70 juta, uang sisa 30 juta, Ingat uang sisaku 30 juta
Untuk mengurangi hutangku, uang sisa30 juta tersebut aku balikan 10 juta ke A, 10 juta ke B, dan 10 juta masuk kantongku
Jadi hutangku dengan A = 40 juta dan B = 40 juta
Tetapi aku jadi bingung ketika kuhitung jumlahnya: 40 juta + 40 juta = 80 juta +10 juta di kantongku = (total) 90 juta,
padahal tadi ada 100 juta, Lalu kemana yang 10 juta (100 – 90)?

Konyol 3: (perhatikan yang kutebalkan)

Aku mau beli mobil, karena belum punya uang, lalu :
aku hutang ke A = 50 juta dan ke B = 50 juta, jadi total 100 juta, kubeli mobil dengan harga 10 juta, uang sisa 90 juta, Ingat uang sisaku 90 juta
Untuk mengurangi hutangku, uang sisa90 juta tersebut aku balikan 30 juta ke A, 30 juta ke B, dan 30 juta masuk kantongku
Jadi hutangku dengan A = 20 juta dan B = 20 juta
Tetapi aku jadi bingung ketika kuhitung jumlahnya: 20 juta + 20 juta = 40 juta +30 juta di kantongku = (total) 70 juta,
padahal tadi ada 100 juta, Lalu kemana yang 30 juta (100 – 70)?

Konyol 4 : (perhatikan yang kutebalkan dan harga mobil gratis)

Aku mau beli mobil, karena belum punya uang, lalu :
aku hutang ke A = 50 juta dan ke B = 50 juta, jadi total 100 juta, kubeli mobil dengan harga 10 juta, uang sisa 90 juta, Ingat uang sisaku 90 juta

Tapi tiba-tiba si penjual mobil telpon, supaya aku balik, ternyata karena yang membeli mobil aku, maka uang 10 juta di kembalikan, jadi mobil gratis alias 0 juta

Jadi uang sisa menjadi 100 juta, Ingat uang sisaku 100 juta

Untuk mengurangi hutangku, uang sisa100 juta tersebut aku balikan 50 juta ke A, 50 juta ke B, dan 0 juta (tidak ada yang) masuk kantongku.
Jadi hutangku dengan A = 0 juta dan B = 0 juta
Tetapi aku jadi bingung ketika kuhitung jumlahnya: 0 juta + 0 juta = 0 juta + 0 juta di kantongku = (total) 0 juta,
padahal tadi ada 100 juta, Lalu kemana yang 100 juta (100 – 0)?

Nah lo… pasti semakin bingung khan… kapoook…?!

Kalau mengikuti logika konyol mereka maka semakin bingung kita dibuatnya, syukur-syukur gak konyol beneran. Tapi coba dirubah cara pandangnya dengan nalar berikut (ini jebakanku: P); yaitu menghitung nilai fisik (harga mobil dan uang di kantong) juga hutang kita pada saat tertentu. Kemudian aku hitung berapa nilainya bila nilai fisik dikurangi hutang,

Hitung sampai saat sisa pembelian mobil, berusaha mengurangi hutang (mengangsur), aku masukan nilainya dari modifikasi Konyol 2 sampai 4, aku akan hitung nilainya bila nilai fisik dikurangi hutang.

Mereka paham maksud aku bila aku detailkan sebagai berikut:

(yang kutebalkan adalah harga mobil)

·Waktu belum hutang dan belum beli mobil, akan didapat nilai = 0 – 0 = 0

·Waktu hutang 100 juta dan belum ada mobil, akan didapat nilai = 100 – 100 = 0

·Setelah mengangsur :

Konyol 2, Waktu beli mobil (harga 97 juta), akan didapat nilai = (97 + 3) – 100 = 0

Konyol 3, Waktu beli mobil (harga 70 juta), akan didapat nilai = (70 + 30) – 100 = 0

Konyol 4, Waktu beli mobil (harga 10 juta), akan didapat nilai = (10 + 90) – 100 = 0

Ada yang nanya “Kenapa didapat nilai 0 (nol) terus?, Jawabku “Ya iyalah wong beli mobilnya Ngutang, sebelum lunas sebenarnya tidak bisa dibilang punya apa-apa… NAMANYA juga NGUTANG… hihihihihi… (mau marah!)

Ada yang betul-betul marah? Tidak, atau masih ada yang KURANG PERCAYA?.... Kembali mereka “manggut-manggut” saja

Karena sepertinya masih ada yang belum paham dengan penjelasan aku maka akan aku coba masukan waktu dapat mobil gratis, tapi sebentar ada tambahan sedikit (ini jebakan aku lagi: P), walau gratis sebenarnya harus ada nilainya juga semisal aku hargai, angka paling enak 100 juta, gimana? Setuju kan. Mereka kembali ‘manggut-manggut’ yang artinya mengiyakan lalu aku bilang “ok 100 juta (bungkus….!)

·Mulanya didapat nilai = (0 + 100) – 100 = 0 (ha ha haaa masih nol juga)

·Tapi kita sudah sepakat, walau gratis mobil dihargai 100 juta, maka akan didapat nilai = (100 + 100) – 100= 100…

Horeeee akhirnya aku punya sesuatu senilai 100 juta. Ha ha haha … Berhasil, berhasil, berhasil… horeeee! (nyanyian.Dora)

Kemudian aku bilang begini “Kalau yang terakhir ini pasti anda percaya dan setuju, tapi sebaliknya aku berpikir ini malahan yang tidak MASUK di AKAL aku, kenapa…?”

Mereka saling pandang dan ada menatap tajam mataku, kemudian ada yang nyahut “Lho ko malah ndak masuk akal om?”

Aku sambil ketawa ngakak menjawab: “HARI GINI… MOSOK ADA MOBIL DIBERIKAN DENGAN GRATIS… dapat UNDIAN MOBIL saja paling tidak harus BAYAR PAJAK UNDIAN 20% ke Negara, ha ha ha ahaaaaaa”

Terakhir:

Aku sebenarnya telah berbuat konyol (sengaja untuk menjebak) dengan pengalihan nalar yang sebetulnya sudah benar. Suatu logika diputar-putar ya harusnya sama saja, mau menghitung Nilai fisik atau hutang dulu tidak masalah, tapi yang pasti harus masuk logikanya.

Jadi aku menjelaskan lagi, Nilai fisik harus sama dengan hutang, kenapa harus begitu, karena pada awalnya tidak punya Nilai fisik (baca duwit) sama sekali.

Jadi, setelah berhutang dan beli mobil, Nilai fisik adalah mobil senilai 97 juta dan uang di kantong anda 1 juta = 98 juta, Ini sama dengan Hutang 49 juta + 49 juta = 98 juta. Klop kan…

Puas…Puas… Puaaaaaaaaaaaas?! (minjam ya om tukul, tapi entar ambil sendiri!)

Aku berharap tidak ada yang semakin konyol, apalagi akibat dari membaca kekonyolan teka-teki dan kekonyolanku.

PanyuDAB

(stts) Ku sendiri menikmati kekonyolan,,,, Hiks,,,, ada yang baru GALAU nich,,,, BTW aku gak benci ko,,,,, karena itu cuma Proses,,,,, xixixixi.peace.lahhh

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun