Masih terngiang di telingaku ucapan beberapa teman guru yang menilai bagus situasi tenang di dalam kelasnya yang bagaikan tenangnya kuburan. Tapi sekarang mah lain. Kalau saat ini yang dikatakan baik mah kondisi kelas yang interaksinya terjalin lancar antara guru-murid, atau murid-murid. Tenang atau tidak, yang penting proses belajar dan mengajar berlangsung tanpa kendala. Oleh karena itu, mengatakan setenang makam sebagai kondisi yang diinginkan adalah paradigma lawas, kecuali saat ujian atau tes. Tapi apakah benar sih kuburan itu mesti identik dengan ketenangan? Malam hari saja kalau kita sempat mengunjungi makam-makam para wali penyebar agama Islam atau tokoh-tokoh lainnya, di hari-hari tertentu, walah ramainya orang berkunjung tak kalah dengan pengunjung pasar malam. Di gambar ini, mendung hitam itu persis di atasnya Makam Syeh Djumadil Kubro, bro. Posisi saya ada di belakang komplek makam sehabis ke makam Kencana Wungu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H