Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Selamat yang Terucap Tidak Menyelamatkan

25 Desember 2012   22:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Praktiknya tidak setiap selamat bisa diucapkan dengan selamat. Walau ucapan itu berakibat suka atau duka, marah atau lega. Dan akhir-akhir ini ada ucapan selamat yang sebenarnya selalu terulang, tetapi menurut pendapat dari tokoh panutan umat berkategori tidak menyelamatkan, bahkan mendatangkan bukan pahala tapi dosa. Tentu saja ada yang berpendapat sebaliknya, ini biasa.

Tapi memang kalau cuma basa-basi tradisi, tidak menyentuh hati. Sepertinya hanya dilakukan agar tak ada yang dibuat marah, dipojokkan oleh stigma. Inilah hasil dari kungkungan semacam  sindroma kepecundangan. Yang menjadikan bertoleransi antar umat bagaikan sebuah gambar, sebuah hasil jepretan kamera dijital yang nurut saja diperlakukan, di’copy-paste’, di’upload’ kapan saja sesuai kebutuhan yang lebih menguntungkan.

Sehingga ucapan selamat yang tampil ada yang mendominasi ruang publik, ada yang tidak. Dan diarahkan sebagai pencitraan pribadi-pribadi yang tidak menggerahkan masyarakat. Sebab, terkadang dalam kondisi teralineasi, maka sekecil apapun yang namanya kepedulian, bagi saya bermakna agung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun