Kebuntuan identik dengan tiada jalan buat kembali, benarkah? Padahal kejadiannya kan karena sudah terlanjur memasuki jalur dan arus dalam kepungan pelalulintas lainnya. Kemudian bagaimana jika ditambah dengan ketiadaan fungsi rem buat berhenti pula, atau paling tidak mengendorkannya. Tapi, ini posisi apa sih? Atau, posisi siapa sih? Jangan-jangan fenomenanya menerpa kita, walaupun tak apa juga, sih.
Sebabnya, siapapun kalau memang dikaruniai sikap berani, tak masalah menerjang ke depan, kiri, kanan, dan belakang apalagi yang di bawahnya. Namun, beranikah dengan Yang Di Atas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H