Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terinjak Tapi Tak Berontak

29 September 2012   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di manakah bisa menikmati tawuran? Menikmati, bukan mencegah atau mengutuk perbuatannya. Seperti melihat orang berkelahi secara resmi, dengan menggunakan tinjunya, atau dengan tendangan kakinya, enak saja dilakukan asal itu di arena olah raga. Ada aturannya, ada yang menegakkan aturannya itu, maka silahkan saja saling bertawuran, kami-kami ini akan enak menonton. Jawaranya dapet hadiah, tentu saja.

Jadi, kata larangannya adalah jangan mencoba saling membunuh di pertengkaran apapun. Katanya yang tahu, kekerasan itu salah satu bentuk pelampiasan dari kegalauan batin. Berontaklah ia karena mendapatkan tekanan bertubi-tubi dan tak bisa mempertahankan diri. Inilah tabiat manusia.

Tapi kalau yang di foto ini sebaliknya. Dia merasa diperhatikan jika diinjak-injak, kalau tergeletak begitu saja malah tiada harganya.

Jenis yang satunya ini sama juga tabiatnya, terinjak-injak tapi tak berontak.

13489215481362390201
13489215481362390201

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun