Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selalu Lu yang Bener dan Bagianku Salah Melulu

13 Juni 2012   04:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masak sih setiap ada guru swasta yang berani mempersoalkan kesejahteraannya langsung dicap sebagai guru yang tidak amanah, tidak punya niat beribadah dengan profesinya itu. Memang ini tidak dialami oleh semua guru swasta, tetapi setidak-tidaknya bagi mereka termasuk saya, ketika berkesempatan menyuarakan uneg-uneg bahkan hanya di fesbuk saja sudah diserang, yang katanya suka mengeluhlah, materialistislah dsb. Salah melulu lah.

Penyerang pendapat-pendapat kami adalah mereka yang memang sangat idealis dan sangat baik sebagai orang sekaligus guru swasta. Pada pokoknya mereka menghendaki guru swasta jangan sampai mengeluarkan kata-kata bernada keluhan apalagi keberatan terhadap penghasilannya walau berapapun nilai penghargaan atas jasanya mengajar itu. Apalagi sampai berani memrotes pimpinan. Jadi, intinya kalau mau dibegitukan terus ya terima apa adanya, kalau tidak berkenan, ya silahkan cabut dari yayasan atau sekolah. Nah, lu !!

Oleh karena itu diberikan solusi menang-menang, yaitu menandai para guru swasta juga dengan sebutan professional bersertifikat pendidik, sehingga berhak menerima jutaan rupiah perbulan sebagai tunjangan profesi pendidik.

Dengan demikian, mereka yang mengeluh itu pastilah belum professional. Tak apalah dituduh begini ini. Tapi bagaimana dengan mereka yang masih juga tidak berhenti mengomel dengan ruwetnya pencairan tunjangan profesi pendidik? Masih relevankah?

Ah, seandainya rasionalnya dibalik juga terjadi ketakpasan kok. Anda tahu kan guru PNS? Penghasilan mereka jauh melambung tinggi meninggalkan rekan-rekannya yang guru swasta, tetapi apakah kualitasnya signifikan dengan kesejahteraannya?

Hayo, siapa kambing hitamnya?!

Ponorogo, 13 Juni 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun