Mohon tunggu...
Eddy Soejanto
Eddy Soejanto Mohon Tunggu... lainnya -

suka mengupaskan, suka menyajikan, dan suka mempersilahkan Anda menikmatinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memainkan Kekuasaan karena Jabatannya

5 Maret 2011   23:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila seorang kepala sekolah/madrasah merasa bahwa kekuasaannya dan kewenangannya atas guru sebagai tak terbatas, ini akan mendorongnya ke sebuah perilaku memainkan kekuasaan. Memainkan dalam arti membelenggu hasrat guru menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Sebab, ada saja peristiwanya guru  segala haknya untuk memperoleh kesejahteraan secara utuh dengan mudah dan semena-mena dipotong-potong oleh kepala sekolah/madrasah, tak peduli apakah itu berupa gaji, tunjangan, atau insentif. Meskipun toh tindakannya ini bersandar pada aturan yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut. Guru yang baik akan punya pilihan, di antara keluar dari lembaga tersebut, atau tetap melanjutkannya bertahan dengan konsekuensi berani menderita atau berpura-pura tegar menghadapi tekanan-tekanan yang senantiasa dirasakannya. Dan  dipastikan ia akan segera terjebak ke dalam kubangan kehilangan semangat kerja, atau kelihatannya saja tetap bersemangat bekerja, tapi semua ini sekedar untuk menutup-nutupi kekecewaan terhadap atasannya. Padahal sebenarnya hakekat kekuasaan adalah untuk melayani orang, dan membantu bawahan. Pemimpin diberi kekuasaan tidak untuk menggapai tujuan-tujuan pribadinya, supaya ia bisa memperoleh nama besar dengan memamerkan keberhasilan-keberhasilannya (Maxwell, J.C., 2002). Begitu pulalah kalau bisa diharapkan berlaku pada diri seorang kepala sekolah/madrasah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun