Siapa yang yang berada di antara aturan dan pelaksanaannya? Bukankah dia manusia? Dan karena kita juga masih manusia, maka taklah bisa terhindarkan untuk senantiasa terkait dengannya juga. Dan kaitan itu seringkali dijumpai berupa ketakpastian. Ya, ketakpastian tindakan manusia yang telah ditakdirkan menjadi pelaksana aturan itu.
Ada juga sih di antara mereka yang taat menyesuaikan diri, sehingga terkadang sampai begitu dalam capaiannya mendekati penyerahan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Namun, begitu runyam dijadikannya, ketika mereka para pelaksana aturan itu cuma tahu satu kepentingan, yaitu untuk diri sendiri. Kalau dapat dipersulit, mengapa mesti dipermudah, demikian adagiumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H